Muncul Surat Palsu Provokatif Usai Pembakaran, Warga Diimbau Tahan Diri
Saat ini surat palsu bernada provokatif itu, sudah tersebar luas di beberapa jejaring sosial media.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepala Humas Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Jerry Sumampow, menyebutkan setelah peristiwa pembakaran rumah ibadah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh pada Selasa (13/10/2015), beredar surat palsu yang memprovokasi umat Kristiani.
Surat palsu yang menggunakan kepala surat Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPD) itu ditandatangi oleh pemimpin gereja tersebut, Bishop Elias yang meminta umat Kristen melawan kesewenang-wenang pembongkaran rumah ibadah mereka.
"Surat yang menggunakan kop surat GKPD itu, palsu. Kami sudah konfirmasi pada Bishop Elias yang tanda tangan di surat itu. Mereka menyatakan tidak pernah keluarkan surat provokatif itu," kata Jerry Sumampow usai konferensi pers di Kantor MUI, Menteng, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Jerry menduga ada pihak yang ingin mengadu domba antara umat di Aceh melalui surat palsu tersebut. Saat ini surat palsu bernada provokatif itu, sudah tersebar luas di beberapa jejaring sosial media.
"Ini bentuk provokasi, seolah-olah ada yang menantang dari gereja disana," katanya.
Lebih lanjut, Jerry meminta aparat pemerintah untuk mencari oknum penyebar surat palsu yang memprovokasi masyarakat setempat.
"Aparat penegak hukum harus mencari orang yang memproduksi surat palsu tersebut," kata Jerry.