Kemendagri Nilai Bela Negara Bangkitkan Rasa Senasib Sepenanggungan
Menurut Dirjen Politik Pemerintahan Umum Kemendagri, Soedarmo, program bela negara itu sangat prospektif.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ikut angkat bicara mengenai program bela negara yang diwacanakan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu.
Menurut Dirjen Politik Pemerintahan Umum Kemendagri, Soedarmo, program bela negara itu sangat prospektif.
Terutama dalam membekali berbagai elemen bangsa dengan patriotisme, nasionalisme dan cinta tanahh air.
Dengan demikian, kata Soedarmo, penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila akan terbangun dengan sendirinya.
Rasa senasib sepenanggungan dan rasa memiliki bangsa dan tanah air juga akan terpupuk.
Hasilnya, negara akan kuat dengan sendirinya karena nasionalisme sudah menjadi pola hidup masyarakat.
"Jadi jangan nasionalisme ini muncul hanya kalau nonton sepak bola saja," kata Soedarmo, Kamis (15/10/2015).
Lagipula, tambah dia, potensi-potensi kerusuhan seperti yang belakangan terjadi dinilai tak bisa menyusup ke NKRI.
Baik itu timbul dari dalam, maupun luar negeri.
"Tidak akan ada penghianat terhadap bangsa ini," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menhan sedang berupaya merealisasikan gerakan nasional Bela Negara.
Itu ia realisasikan melalui program pendidikan bagi pelatih gerakan ini di 45 Kabupaten di Indonesia.
19 Oktober nanti, melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat), Kementerian Pertahanan akan mencanangkan Pendidikan dan Pelatihan bela negara pada 4.500 kader piilihan di Kabupaten-Kabupaten itu. Ada 100 orang kader yang dipilih dari 500 lebih Kabupaten di Indonesia dan dikumpulkan di 45 kabupaten.
Program tersebut merupakan pillot project untuk melatih kader sebagai pelatih, kemudian akan ditindaklanjjuti pencanangan gerakan bela negara pada 1 Januari 2016 mendatang.
"Kader dibentuk untuk mewujudkan Indonesia yang kuat ditengah kompleksitas berbagai bentuk ancaman nyata," kata Menhan.