Pengamat: Agar KPK Tidak Berhenti kepada Sekjen Nasdem Saja
Sistem kepartaian itu kan cenderung akan membaik jika pimpinan partainya bersih.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin mengatakan bangsa ini tengah berduka atas kembalinya elite partai politik menjadi tersangka kasus dugaan korupsi.
Demikian disampaikan pengamat politik ini kepada Tribun, Kamis (15/10/2015), menanggapi penetapan status tersangka kepada Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella oleh KPK.
Duka itu tentu bukan ditujukan kepada diri Sekjen Partai NasDem itu. Tetapi, menurutnya, berduka atas tidak semakin membaiknya sistem kepartaian di Republik ini.
"Kalau selevel pimpinan partai saja masih berani mendekati praktik korupsi, maka logika sederhananya apalagi bagi anggota partai yang tergolong sebagai kader biasa," ujarnya.
"Sistem kepartaian itu kan cenderung akan membaik jika pimpinan partainya bersih. Sebaliknya, kalau pimpinan parpolnya korup, maka kader dibawahnya cenderung akan meniru untuk melakukan hal serupa," katanya.
Nah, kata Said, akibat dari kader partai yang bermental korup itu maka sistem kepartaian di tanah air tidak mengarah kepada jalur yang benar.
Partai politik akan terus berkutat pada persoalan korupsi yang pada gilirannya partai tersebut hanya akan melahirkan kader-kader yang korup.
"Dalam konteks inilah saya ingin katakan kegagalan sistem kepartaian kita menjadi semakin nyata," tegas dia.
Terhadap kasus Rio sendiri Said mendorong agar KPK tidak berhenti kepada Sekjen partai berslogan Restorasi itu saja.
Tetapi, dia mendesak KPK juga perlu mengembangkan penyelidikan dengan cara meminta keterangan dari pihak-pihak lain yang disebut-sebut mengetahui kasus tersebut, seperti Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.