Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nafsiah Mboi: Kalau Suami Saya di sini Dia Pasti Meneteskan Air Mata

"Buku saya itu di mana. Awas, jangan sampai hilang!" pesan Ben Mboi satu kali kepada istrinya, Nafsiah Mboi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
zoom-in Nafsiah Mboi: Kalau Suami Saya di sini Dia Pasti Meneteskan Air Mata
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Menteri Kesehatan yang juga Istri dari Almarhum Brigjen (Purn) Aloysius Benedictus Mboi, Nafsiah Mboi memberikan sambutan saat peluncuran buku karya Almarhum Ben Mboi di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta, Jumat (16/10/2015). Buku yang berjudul Ben Mboi - Percikan Pemikiran Menuju Kemandirian Bangsa tersebut diterbitkan oleh keluarga bersar Almarhum Ben Mboi dan Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia dalam rangka mengenang 100 hari berpulangnya Almarhum Ben Mboi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika masih terbaring di rumah sakit dan ventilator terpasang di tubuhnya, Brigjen (Purn) Aloysius Benedictus Mboi masih sempat-sempatnya memikirkan draf bukunya.

"Buku saya itu di mana? Awas, jangan sampai hilang!" pesan Ben Mboi satu kali kepada istrinya, Nafsiah Mboi.

Sebelum ajal menjemputnya, ia ingin melihat buah pemikirannya terbit dalam bentuk buku, beruntung kabar baik itu datang ketika teman-temannya datang menjenguk.

Bertempat di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (16/10/2015), karyanya berjudul, 'Ben Mboi - Percikan Pemikiran Menuju Kemandirian Bangsa,' diluncurkan sekaligus mengenang 100 hari meninggalnya.

"Saya kira kalau suami saya ada disini, dia melihat kita, pasti dia meneteskan air mata. Karena satu wish, suatu keinginan besar dari seorang yang sakit, sebelum akhirnya meninggalkan kita, ternyata bisa dilaksanakan," kata Nafsiah memberi sambutan dalam peluncuran buku suaminya. 

Mantan Menteri Kesehatan itu berterima kasih kepada semua pihak yang telah mengabulkan keinginan besar suaminya agar percikan pemikirannya selama hidup dibukukan.

BERITA TERKAIT

"Ini sesuatu yang luar biasa untuk kami. Terima kasih," imbuh Nafsiah.

Buku ini terdiri dua bagian, pertama menceritakan karya dan karsa Ben Mboi sebagai Gubernur NTT dari 1978 sampai 1988. Bagian kedua, mendedah refleksi pemikirannya selepas tak bertugas.

Selama 10 tahun memimpin NTT, Ben Mboi memiliki program unggulan di antaranya Dana Kesehatan Rakyat (DKR), Operasi Nusa Makmur (ONM), OperasiNusa Hijau (ONH), Panca Warsa Benah Desa dan lain-lain.

Satu kali ia terpikat dengan pernyataan Multatuli dalam Max Havelaar, "Vreugde is niet in het oogsten van de rijst; vreugde is in het oogsten van de rijst die jij zelf geplanthebt."

Jika diterjemahkan, “Apa yang kita makan, minum, pakai, dan sebagainya, alangkah bahagianya kalau itu bukan pemberian orang, bukan belas kasihan orang, melainkan keringat kita sendiri."

Rupanya Ben Mboi ingin agar masyarakat NTT punya kemandirian dalam segala hal, minimal dalam hal pemenuhan kebutuhan pokoknya. Selama memimpin NTT ia tertantang memakmurkan mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas