DPR Telusuri Kaitan Jaksa Agung dengan Kasus Patrice Rio Capella
Terbuka kemungkinan Komisi III DPR memanggil Jaksa Agung untuk dimintai klarifikasi.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR akan menelusuri dugaan keterkaitan Jaksa Agung HM Prasetyo dengan kasus dugaan korupsi politikus Partai Nasdem Patrice Rio Capella.
Terbuka kemungkinan Komisi III DPR memanggil Jaksa Agung untuk dimintai klarifikasi.
"Kami akan telusuri. Komisi III akan telusuri benar atau tidaknya," kata anggota Komisi III fraksi Partai Amanat Nasional Muslim Ayub di Jakarta, Sabtu (24/10/2015).
Kasus yang menjerat Patrice Rio Capella bermula dari pengusutan yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Sumut dan Kejaksaan Agung terhadap Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pudjo dalam perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos).
Gatot dan istrinya lalu meminta bantuan Rio Capella dan pengacara yang juga mantan Ketua Mahkamah Partai Nasdem, Otto Cornelis Kaligis.
KPK menduga Capella menerima suap untuk mengamankan perkara dugaan korupsi Gatot yang ditangani Kejaksaan Agung.
Menurut Ayub, pihaknya akan mengusulkan pemanggilan Jaksa Agung jika hasil penelusuran nanti membenarkan adanya pertemuan antara Jaksa Agung dengan pihak-pihak berperkara dalam kasus bansos.
Sejauh ini Ayub ragu adanya pertemuan antara Jaksa Agung dengan pihak berperkara. Jika memang benar demikian, maka Jaksa Agung bisa disebut melakukan pelanggaran etik.
"Kalau indikasinya ada, dia ada pertemuan ddengan orang-orang berperkara, saya rasa kita harus sampaikan ini kepada pimpinan Komisi III, panggil Jaksa Agung," sambung Ayub.
Ia juga menyatakan bahwa Komisi III tidak akan pandang bulu meskipun Jaksa Agung memiliki latar belakang politik dari partai pengusung pemerintah.
Mengenai desakan kepada Presiden untuk mencopot Jaksa Agung, Ayub enggan mendahului Presiden.
Ia berpendapat bahwa masalah ini merupakan hak prerogatif Presiden. Meskipun demikian, Ayub menilai bahwa Presiden lebih baik mengisi posisi Jaksa Agung dengan jaksa karir, bukan jaksa yang berlatar belakang politik seperti Prasetyo.
"Kita berharap presiden ke depan memilih lah orang-orang ini," ucap Ayub.(Icha Rastika)