Pemerintah Masih Harapkan Tuhan Padamkan Kebakaran Hutan
Selama 18 tahun terakhir itu bencana asap yang ditimbulkan dari bakaran hutan bisa diselesaikan oleh hujan
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dalam menanggulangi bencana kabut asap akibat pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan yang terjadi berulang kali selama 18 tahun terakhir, disebut Kepala Divisi Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati, masih berharap diselesaikan Tuhan.
Penyelesaian oleh Tuhan yang dimaksud Nur Hidayati adalah kebakaran selalu berhenti setelah hujan turun, bukan karena tindakan dari pemerintah.
"Selama 18 tahun terakhir itu bencana asap yang ditimbulkan dari bakaran hutan bisa diselesaikan oleh hujan, diselesaikan oleh tuhan. Hujan turun, tunggu saja hujan turun, 18 tahun kita diselamatkan oleh musim hujan," kata Nur Hidayat dalam diskusi Perspektif Indonesia di Menteng, Jakarta, Sabtu (24/10/2015).
Bencana asap yang terjadi pada tahun ini, belum selesai penangannya meski telah berlangsung hampir enam bulan, menurut Kepala Divisi Kampanya Walhi, karena bersamaan dengan gelombang panas El Niño.
"Sekarang El Niño yang bikin hujan tidak turun, akhirnya kalang kabut. Perlu adanya perubahan pola pikir, tapi kalau kita tidak memperbaiki pola pikir akan sulit (tangani bencana asap)," katanya.
Upaya water bombing dan pembuatan kanal, menurut Nur Hidayati, tidak memberikan solusi dalam musibah ini.
Dia menyarakan pemerintah menutup kanal-kanal yang dibuat perusahaan perkebunan untuk mengeringkan lahan gambut sebelum ditanami kelapa sawit.
"Kalau kanal itu ditutup, lahan gambut jadi basah kembali, jadi tidak terjadi kebakaran lagi," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.