Dicecar Soal Titipan Petugas Haji, Ermalena Ngotot
Ermalena Muslim Hasbullah mengaku tidak pernah mengurus nama-nama petugas haji
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan staf khusus Menteri Agama Suryadharma Ali, Ermalena Muslim Hasbullah mengaku tidak pernah mengurus nama-nama petugas haji tahun 2012 dan 2013.
Wakil Ketua Komisi IX dari Partai Persatuan Pembangunan ini menegaskan hanya bertugas merekapitulasi nama yang diusulkan sejumlah instansi dan lembaga untuk dimasukkan di sisa kouta haji nasional.
"Saya hanya diperintah buat rekapitulasi, yang selalu diingatkan harus punya nomor, usia harus jelas, pengusul harus jelas," kata Ermalena saat ditanya hakim dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (26/10/2015).
Dia menjelaskan, usulan penikmat sisa kuota haji memang datang dari berbagai tokoh dan instansi. Untuk itu, SDA memerintahkannya untuk merekap semua surat pengajuan yang masuk.
"Betul. (Diserahkan ke) Pak menteri," jawab Ermalena saat ditanya jaksa.
Menurutnya, siapa pun boleh mengusulkan nama-nama untuk menggunakan sisa kuota haji nasional. Mulai dari instansi kementerian, pejabat, DPR, hingga tokoh masyarakat.
"Mengusulkan itu bisa siapa saja, nanti akan disetujui atau tidak disetujui yang menentukan, pak menteri mempelajari," katanya.
Menanggapi jawaban Ermalena, jaksa tidak lantas percaya begitu saja. Jaksa Basir kemudian kembali bertanya soal adanya titipan nama menjadi petugas haji dari Mulyanah Acim yang saat itu menjadi ajudan istri SDA, Wardatul Asriah. Namun Ermalena membantah.
Tak berhenti disitu, Hakim Ketua Aswijon mencecar soal pengetahuan dirinya sebagai seorang staf khusus yang diangkat menteri.
"Setelah daftar yang bersangkutan bisa ikut tes di Pondok Gede, buat nota dinas di Saefuddin. Jadi dasarnya tetap lewat verifikasi. Diterima atau tidak ya terserah. Kan ada panitianya," kata Ermalena.
Kesaksian Ermalena bertolak belakang dengan Mulyanah Acim yang sebelumnya dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara SDA. Mulyanah mengaku dimintai tolong banyak orang mulai dari guru mengaji, pegawai negeri sipil, anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP), hingga teman sekampungnya untuk mendaftar menjadi petugas haji.
Dia menyebutkan, nama-nama tersebut kemudian diusulkan kepada Ermalena yang kemudian diproses untuk diseleksi dan mengikuti pelatihan. "Saya cuma bilang, Bu, ini minta tolong buat jadi petugas. Ada pun proses selanjutnya saya tidak tahu," kata Mulyanah saat bersaksi dalam sidang SDA minggu lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.