Patriotisme Pemuda 1928 Harus Menginspirasi Para Pemimpin
Semangat patriotisme para pemuda pada 1928, lalu menjadi akar kemerdekaan Indonesia 17 tahun setelahnya, harus menginspirasi para pemimpin.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegigihan semangat patriotisme para pemuda pada 1928 lewat Sumpah Pemuda menjadi akar kemerdekaan Indonesia 17 tahun kemudian.
"Inspirasi tentang mengutamakan persatuan, menafikan perbedaan. Inspirasi tentang optimisme Indonesia pasti akan merdeka dan maju. Inspirasi soal kedaulatan, kemandirian dan nasionalisme. Juga inspirasi tentang ke-Indonesia-an secara utuh," ujar Wakil Ketua Fraksi PKS di MPR Ahmad Zainudin melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Zainuddin menuturkan, kepustakaan sejarah banyak menyebut pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia sudah dimulai sejak awal abad 20. Puncak gelombang pergerakan saat kongres pemuda pada 1926 yang berujung pada lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928.
Menurut anggota komisi I DPR RI ini, Indonesia bahkan sudah lahir dengan lahirnya Sumpah Pemuda, meski baru diproklamasikan 17 tahun kemudian pada 1945.
"Tokoh-tokoh pemuda saat itu sudah bicara soal Indonesia secara utuh. Padahal negara ini belum ada. Dan tokoh-tokoh pemuda tahun 1928, sebagian besar mereka juga lah tokoh-tokoh di balik berdirinya negara ini tahun 1945," cetus Zainuddin.
Oleh karena itu, lanjut Zainuddin, para pemimpin Indonesia sebagai pengambil kebijakan pemerintahan dan negara saat ini harus memiliki patriotisme dan nasionalisme kuat di tengah lingkungan dunia yang terus berubah dinamis.
"Utamakan kepentingan rakyat, bangsa dan negara, berorientasi pada menjaga kedaulatan. Tidak mudah bergantung pada asing. Komitmen teguh pada kemandirian bangsa dan kesejahteraan," beber dia.