Kapolri : Anak Imam Samudera Punya Jaringan Radikal di Indonesia
Kematian Jundul Haq pertama kali disebut oleh pengamat terorisme dari Instittute for Policy Analysis of Conflict
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak pelaku bom Bali 2002, Imam Samudera bernama Jundul Haq (19) tewas terbunuh di Suriah. Jundul Haq yang biasa dipanggil Uncu, diyakini telah bergabung ke ISIS sejak dua tahun yang lalu.
Kematian Jundul Haq pertama kali disebut oleh pengamat terorisme dari Instittute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sydney Jones.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti membenarkan soal informasi tewasnya Jundul Haq. Ia mendapat kabar itu, sekitar dua minggu silam.
Ketika dikonfirmasi soal apakah Jundul Haq memiliki jaringan radikal di Indonesia? Badrodin membenarkannya.
"ya punyalah. Jaringan ISIS dan jaringan teroris. Pastinya jaringan ini berbahaya," terang Badrodin, Rabu (29/10/2015).
Lebih lanjut, ditanya soal apakah pihaknya sudah memerintahkan tim Densus 88 untuk memetakan jaringan radikal dibawah Jundul Haq, Badrodin membenarkan. Namun ia enggan membeberkan secara detail soal pemetaan tersebut.
"Sudah, tapi tidak bisa saya beberkan," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.