Kapolda Ungkap Penyebab Aksi Buruh Dibubarkan Paksa
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian memimpin langsung pengawalan aksi unjukrasa buruh
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
"Kita lakukan langkah-langkah sesuai tata aturan berlaku di kepolisian dengan peringatan, penyemprotan water canon, tidak juga (bubar). kita akhirnya lakukan dengan gas air mata. tadi setelah gas air mata, mereka bubar," kata Tito.
20 Orang Diamankan
Kapoda mengatakan kurang lebih dua puluh orang yang diduga sebagai provokator telah diamankan kepolisian. Mereka diamankan setelah gas airmata ditembakkan.
"Dilakukan upaya tindakan, penyitaan mobil pengeras suara, penangkapan. ada kalo tidak salah 20-an orang, jumlahnya belum pasti," katanya.
Saat ini menurut Tito, semuanya sedang ditangani reserse Polda Metro Jaya dan dilakukan penindakan hukum. Mereka diamankan karena diangap melawan petugas karena telah diminta membubarkan aksi unjukrasa oleh kepolisian. Mereka akan dikenakan pidana apabila terbukti melakukan pelanggaran dan akan dilepaskan 1X24 jam apabila tidak terbukti unsur pidananya.
"Karena kalau pengunjuk rasa sudah diperintahkan untuk bubarkan diri tapi tidak diindahkan itu pelanggaran, kapolres itu bukan pribadi, tapi pelaksana UU. Perintah dia perintah UU untuk bubarkan diri. Tidak dilaksanakan, ada pidana baru, melawan petugas," katanya.
Tito bersyukur tidak terjadi bentrokan antara pengunjukrasa dan petugas setelah ditembakannya gas air mata. Sehingga menurutnya pembubaran paksa aksi, tidak menimbulkan korban jiwa dari kedua belah pihak.
"Yang penting, dari peristiwa tadi, tidak ada korban dari kedua belah pihak, dari kepolisian, kodam, dan demonstran. sekali lagi kami sayangkan unjukrasa berujung seperti ini, harusnya tidak ada konflik," paparnya.
Tito mengatakan sejak siang kurang lebih 11 ribu personel gabungan disiagakan mengawal unjukrasa. Personel tersebut bersal dari unsur Kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Namun personel yang turun membubarkan demonstrasi hanya 2.000 ribu orang.
"Dari Polri, TNI, Kodam, dan satpol PP," katanya.
Tito berterimakasih kepada para petugas yang berhasil mengawal unjukrasa. Menurutnya pembubaran paksa dilakukan sesuai prosedur karena menyangkut kepentingan publik.
Tito meminta masyarakat untuk tetap tenang, karena kondisi sudah terkendali. Selain tidak ada korban Jatuh, kepulangan pengunjukrasa juga dikawal petugas. "Kami minta masyarakat tetap tenang, tidak ada korban jiwa, dan semua terkendali," pungkasnya.