MUI Puji Pemerintah Gelar Salat Istisqa Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan
Lebih lanjut dijelaskan, hakikat shalat istisqa' itu taubat dan mohon ampun kepada Allah serta berdoa agar diberi hujan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memuji pemerintah yang menyandarkan kebijakan kepada Allah dalam menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan kekeringan dengan cara shalat istisqa (doa minta hujan).
"Kami mengapresiasi pemerintah yang menyandarkan kebijakan dan perilakukunya kepada Allah dalam hal menyelesaikan kebakaran dan kekeringan dengan cara shalat istisqa," ujar Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis kepada Tribunnews.com, Minggu (1/11/2015).
Meskipun, menurut dia, hal ini agak terlambat.
"Semestinya sejak dirasa soal asap dan kekeringan mulai terjadi, shalat istisqa' dilakukan. Seperti di beberapa daerah beberapa bulan lalu telah melaksanakan shalat istisqa'," jelasnya.
"Dan semestinya setiap langkah kita memohon pertolongan kepada Allah sebagaimana termaktub dalam sila pertama Pancasila," dia menambahkan.
Lebih lanjut dijelaskan, hakikat shalat istisqa' itu taubat dan mohon ampun kepada Allah serta berdoa agar diberi hujan.
"Karena itu, hal ini menjadi introspeksi kita terhadap apa yang rakyat lakukan dan pemimpin kerjakan. mari kita semua beristighfar," cetusnya.
Meskipun telah berdoa dan shalat istisq', dia ingatkan, jangan lupa untuk berupaya semaksimal mungkin untuk memadamkan api dan menghukum pihak-pihak yang melakukan pembakaran hutan agar mereka jera dan bertaubat.
Dia juga mendorong Pemerintah sebaiknya terus menyandarkan kebijakannya dengan memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa serta berupaya sungguh-sungguh untuk memberi yang terbaik bagi bangsa.