Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemacetan di Jakarta Keuntungan untuk Pengusaha

Namun, ada pihak-pihak yang justru bisa mengambil keuntungan dari kemacetan Jakarta, salah satunya pengusaha

zoom-in Kemacetan di Jakarta Keuntungan untuk Pengusaha
Istimewa
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemacetan di Jakarta kian hari kian menyebalkan.

Namun, ada pihak-pihak yang justru bisa mengambil keuntungan dari kemacetan Jakarta, salah satunya pengusaha.

Dengan adanya kemacetan di ibukota banyak dibangun jalan-jalan baru seperti jalan tol dan sebagainya.

"Jakarta suka macet, kemacetan itu tanda-tanda rahmat untuk pengusaha. Kalau tidak macet, kita tidak butuh jalan tol, karena macet makanya butuh bikin jalan tol dan lain-lain," kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara pembukaan Jakarta Infrastructure Week, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2015).

Menurut JK, kemacetan di Jakarta salah satunya bisa dipecahkan dengan infrastruktur jalan yang lebih memadai. Hal itu berarti peluang bagi para kontraktor.

"Kalian jadi ada kerjaan kan kalau begitu," jelasnya.

Pada awalnya lanjut JK masyarakat sudah cukup puas dengan jalan tanah, kemudian kebutuhan masyarakat naik menjadi jalan batu, hingga di era modern ini jalan raya harus dilapisi dengan aspal, atau lebih bagus lagi dengan beton hotmix.

Berita Rekomendasi

JK menyebut pada awal tahun 1800an orang-orang sudah sangat puas dengan jalan raya Pos yang membentang lebih dari 1000 kilometer, dari Anyer sampai Panarukan yang dibangun Daendels.

Namun seiring perkembangan waktu, jalan tersebut terus mengalami perkembangan.

Infrastruktur jalan terus berkembang, hingga pemerintah membangun jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi.

Jalan tol tersebut merupakan salah satu jalan tol pertama yang dibangun di Indonesia.

Setelah puluhan tahun, kini jalan tol tersebut dianggap kurang cukup. Masyarakat butuh jalan tol yang lebih panjang.

"Dulu dari Jakarta ke Bogor lewat jalan tol (seseorang) sudah merasa hebat, sekarang kalau tidak ada jalan bagus Jakarta-Surabaya orang marah semua," ujarnya.

Namun ironisnya, masyarakat tidak hanya marah saat pemerintah tidak bisa mencukupi kebutuhan soal infrastruktur. Saat pemerintah melaksanakan pembangunan dan membutuhkan lahan dari masyarakat, lagi-lagi masyarakat marah.

"Jadi kalau tidak ada jalan marah, tapi tanahnya diminta marah juga," kata JK.

Ia menyebut kebutuhan infrastruktur akan terus berkembang. Pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat, namun hal itu tidak bisa dilakukan sendirian.

Kata JK pemerintah butuh partisipasi dari masyarakat, untuk mensukseskan berbagai program pembangunan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas