Kapolri : Bila Djoko Sudah Pasti Gabung ISIS Buat Apa Dicari Lagi
Kalau sudah ke sana (Suriah), ngapain dicari lagi?
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku pihaknya masih mencari tahu keberadaan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan Kawasan Batam, Dwi Djoko Wiwoho(DDW) yang diduga gabung dengan ISIS ke Suriah.
Djoko diduga menghilang sejak mengambil cuti bulan Agustus 2015 silam.
Menurut sumber yang berkembang, Joko bersama istri , anak dan keluarga dari istrinya masuk ke Suriah melalui Turki dengan visa turis.
Djoko Wiwoho seharusnya mulai bekerja kembali tanggal 2 September 2015.
Namun hingga kemarin, Rabu (4/11/2015) Djoko tidak kembali bekerja, bahkan tidak bisa dihubungi meski pihak PB Batam sudah menghubungi keluarganya.
"Saya sudah dengar informasi itu, tapi harus diverifikasi lagi. Karena dia pergi dengan saudaranya, tidak jelas pergi kemana," tutur Badrodin, Senin (9/11/2015) di Rupatama Mabes Polri.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini menuturkan kalau memang benar Dwi Joko sudah bergabung dengan ISIS di Iraq ataupun Suriah, maka Polri tidak akan melanjutkan pencarian.
"Kalau sudah ke sana (Suriah), ngapain dicari lagi? " tambahnya.
Sebelum dinyatakan hilang sejak Agustus 2015 silam ternyata Djoko sudah menjual semua harta bendanya. Seperti beberapa kendaraan dan rumah yang dimilikinya di Jakarta dan Batam sudah dijual.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang rekan kerja Dwi Djoko Wiwoho yang enggan disebutkan namanya kepada Tribun Rabu (4/11/2015) malam.
"Semua kendaraan dan rumah Pak Djoko sudah dijual sebelum beliau (mengaku) cuti," ujarnya.
Jumlah pastinya dirinya tidak mengetahui pasti berapa unit.
Namun demikian, rumah yang biasa ditempatinya bersama keluarganya sudah berganti penghuni dan pemilik.