Pahlawan Nasional Bisa Disandang Soeharto Bila Persoalan Masa Lalu Tuntas
Eva Kusuma Sundari tidak keberatan atas gelar pahlawan nasional untuk presiden kedua RI, Soeharto
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari tidak keberatan atas gelar pahlawan nasional untuk presiden kedua RI, Soeharto.
Namun menurutnya, sebelum Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional hendaknya persoalan-persoalan yang dilakukan penguasa rezim orde baru itu diselesaikan.
"Bereskan dulu persoalan-persoalan yang justru menghambat Indonesia yang ingin melompat maju karena masa lalu yang tidak selesai dan tuntas. Kita bangsa pemaaf, tapi jangan korbankan keadilan, terutama dari para korban beliau (Soeharto)," kata Eva saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2015).
Eva menuturkan, negara hendaknya meminta maaf terlebih dahulu ke para korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pemerintahan Soeharto yang dinilainya otoriter.
"Pemaafan dari korban-korban HAM yang terpenting. Dan itu cukup melalui pengakuan terhadap masalah HAM masa lalu zaman beliau (Seoharto)," tuturnya.
Pemberian Gelar Pahlawan Nasional terhadap Soeharto masih mengundang pro dan kontra sejumlah pihak.
Bersama Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Soeharto diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.