Sidarto: Budaya Lobi ada di Amerika, Indonesia Tidak ada
Sidarto Danusubroto menilai lobi bukanlah bagian dari budaya Indonesia.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Wantimpres, Sidarto Danusubroto menilai lobi bukanlah bagian dari budaya Indonesia.
Menurutnya, lobi biasa dilakukan oleh Amerika Serikat yang negaranya liberal.
"Budaya lobi itu kan ada di Amerika. Tapi kalau di sekitar Indonesia nggak ada itu," kata Sidarto di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/11/2015).
Politikus senior PDI Perjuangan itu menyangsikan bahwa pemerintah Indonesia memakai jasa pelobi untuk pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden AS Barack Obama.
Karena menurutnya, hanya dengan sambungan telpon antar kepala negara di ASEAN sudah dapat melakukan pertemuan.
"Karena di kalangan ASEAN kan nggak pernah ada (lobi-lobi). Kadang-kadang kalau sudah telpon sudah jadi," tuturnya.
Terkait adanya biaya lobi, Sidarto menceritakan, pada saat dirinya menjadi anggota DPR, tidak membutuhkan anggaran untuk melakukan pertemuan.
Dirinya heran mengapa baru sekarang jasa makelar baru terdengar saat ini dan ada wacana untuk dianggarkan.
"Dulu kan visit (kunjungan kenegaraan) juga banyak kan. Kalau memang ingin dianggarakan (untuk lobi), kenapa baru sekarang? Kenapa nggak dari dulu saja," katanya.