SMA Labschool Cibubur ikut International Folklore Festival di Rusia
Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Labschool Cibubur yang tergabung dalam tim Tari akan menggemakan tarian
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tari Saman atau yang dikenal dengan 'Seribu Tangan' dalam adat Gayo Aceh biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting keagamaan kini semkain go Internasional dalam International Folklore Festival and Competition (Interfolk 2015) yang diikuti oleh lebih dari 20 negara di Rusia.
Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Labschool Cibubur yang tergabung dalam tim Tari akan menggemakan tarian yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Sebanyak 25 siswa siswi SMA Labschool Cibubur akan tampil dan berkompetisi dalam Folklore Festival and Competition di St Petersburg Rusia pada 13-16 November 2015.
"Saya dan teman teman SMA Labschool Cibubur siap memenangkan lomba di ajang kompetisi Folklore di Rusia ini," ujar Aldea Karinta, salah satu siswi tim tari Labschool Cibubur yang akan berangkat ke Rusia, Senin (9/11/2015).
Karin sapaan akrab Aldea Karinta menambahkan dalam festival ini selain tari Saman, tim Labschool Cibubur juga akan menampilkan beberapa tari tradisional Indonesia lainnya seperti tari Zapin dari Betawi.
Karin dan tim sekolah sebelumnya juga pernah mengikuti kompetisi Eurofolk yang berlangsung di Bulgaria pada tahun 2013 dan berhasil memperoleh medali emas.
Sebagai langkah untuk mematangkan persiapan menuju pentas dunia, tim tari SMA Labschool Cibubur menampilkan pertunjukan di sekolah yang juga dihadiri oleh orang tua dan guru. Selain untuk menyemangati putra-putrinya, dukungan para orang tua juga akan membuat anak-anak lebih percaya diri dan tentunya akan meraih hasil maksimal dalam festival nantinya.
"Saya senang dan bangga sekali, murid-murid Labschool Cibubur menjadi satu satunya tim tari dari Indonesia yang ikut di ajang Festival Folklore di Rusia tahun ini," ujar Head of Corporate Affairs Sarihusada, Arif Mujahidin yang juga orang tua dari Aldea Karinta ini menjelaskan.
Menurut Arif, festival yang menampilkan tarian asli Indonesia ini merupakan salah satu ajang untuk lebih memperkenalkan budaya tanah air ke pentas dunia selain itu festival yang diikuti oleh berbagai negara juga sangat baik sekali untuk perkembangan dan pembentukan karakter anak-anak kedepannya.
"Tari Saman itu memerlukan gerakan yang seirama, jadi kalau salah satu tim melakukan kesalahan maka tarian ini akan kacau, jadi kebersamaan tim sangat menentukan keberhasilan anak-anak ini untuk meraih hasil maksimal," tukas Arif.