Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PIA F-PD DPR Sambangi Panti Asuhan Cacat Ganda

Anggota PIA F- PD, Endah Winarti, mengatakan, kunjungan PIA F-PD adalah ingin berbagi berkah bagi pengguni panti asuhan ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PIA F-PD DPR Sambangi Panti Asuhan Cacat Ganda
Ist
Anggota Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI dari Fraksi Demokrat (F-PD) mengajak bicara penghuni anak-anak Panti Asuhan Cacat Ganda “Al Rifdah” di Perumahan BPD III Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/11/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Dalam Rangkaian kegiatan bakti sosial, Persaudaraan Isteri Anggota (PIA) DPR RI dari Fraksi Demokrat (F-PD), dengan didampingi Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Agus Hermanto, menyambangi sekaligus memberikan tali kasih kepada Panti Asuhan Cacat Ganda “Al Rifdah” di Perumahan BPD II,I Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2015).

Talikasih berupa sembako, handuk, bedak, kue kering, pampers dan tali asih diterima langsung oleh Ketua Panti Asuhan Cacat Ganda “Al Rifdah” Rahmah Fadillah.

Anggota PIA F- PD, Endah Winarti, mengatakan, kunjungan PIA F-PD adalah ingin berbagi berkah bagi pengguni panti asuhan ini. Pemberian bingkisan kepada anak penyandang cacat ini merupakan kegiatan rutin PIA F-PD dalam berbuat kebaikan.

"Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan sosial PIA Fraksi Demokrat selama berada di Kota Semarang. Karena kami menganggap, penghuni panti ini adalah penerus bangsa yang perlu kita perhatikan," jelas istri Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Agung Budi Santoso ini.

Sementara Agus Hermanto berharap, agar dari anggota DPRD Kota Semarang maupun DPRD Provinsi Jawa Tengahm bisa memfasilitasi hubungan ke rumah sakit milik pemerintah jika para penghuni ingin berobat.

“Rumah sakit swasta saja, bisa menggratiskan. Kok yang milik pemerintah malah tidak bisa. Semoga kedepannya semua bisa lebih baik, " tandasnya.

Dalam penjelasannya, Rahma Fadillah memaparkan, Panti Asuhan Cacat Ganda “Al Rifdah” berdiri sudah sejak dari tahun 2006. Dan sempat berpindah tempat tiga kali. “karena warga lingkungan sekitar tidak nyaman dan meminta panti asuhan cacat ganda ini untuk pindah,” terang Rahma.

Berita Rekomendasi

Para penghuni kebanyakan anak-anak yang dirazia satpol pp yang dibuang di pinggir jalan atau ditinggal oleh orang tua mereka. Pada tahun 2009 Dari dinas sosial per hari per anak awalnya dapat 1000.

“Alhamdulillah dibantu oleh Mas Laser, anggota DPRD Kota Semarang dari dari Fraksi Demokrat, pada tahun 2014 akhirnya dapat difasilitasi oleh dinas dan per anak mendapatkan biaya sepuluh ribu rupiah,” papar Rahmah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas