Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla: Istri Saya Tanya Saja Saya Bilang Bukan Urusan Kau

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, menyebut kesepakatan bisa dicapai, salah satunya karena prosesnya penuh kerahasiaan.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Jusuf Kalla: Istri Saya Tanya Saja Saya Bilang Bukan Urusan Kau
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Perdamaian di Aceh bisa tercapai setelah pemerintah Indonesia bersepakat dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2005 lalu.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, menyebut kesepakatan bisa dicapai, salah satunya karena prosesnya penuh kerahasiaan.

Dalam sambutannya di acara puncak perayaan '10 tahun Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki' yang digelar di Taman Sri Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, NAD, Minggu, (15/11/2015), Jusuf Kalla mengatakan selama perundingan, pemerintah menjaga betul agar isi perundingan tidak bocor.

Selama perundingan hanya tim perunding, Wakil Presiden RI yang saat itu dijabat Jusuf Kalla, dan Presiden yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Jusuf Kalla merahasiakan isi perundingan, bahkan dari istrinya sendiri, Mufidah.

"Di Indonesia yang tahu cuma lima orang, saya, presiden dan lima orang tim perunding. Istri saya tanya saja saya bilang bukan urusan kau," ujar Jusuf Kalla.

Berita Rekomendasi

Jusuf Kalla mengatakan tim perunding selalu memberikan laporannya lewat tengah malam melalui telepon.

Jusuf Kalla selalu menerima laporan tersebut dari rumah.

Tak heran bila Mufidah penasaran suaminya itu selama berbulan bulan selalu menerima telepon pada dini hari.

"Kalau istri saya tahu, dia bisa cerita ke orang, bahaya," ujar Jusuf Kalla.

Kepada para menteri isi dari perundingan juga dirahasiakan.

Bahkan anggota DPR yang saat itu terus mencari tahu isi dari perundingan tersebut, juga tidak diberitahu.

Kerahasiaan itu penting kata Jusuf Kalla.

Ia mengaku yakin tidak mungkin semua pihak akan setuju isi perundingan, dan aksi yang digelar atas protes tersebut dikhawatirkan justru akan menggagalkan proses tersebut.

Padahal baik pemerintah maupun GAM berharap konflik bisa berakhir.(*)

"Di Filipina di, Thailand (proses) perdamaiannya gagal, karena isi perdamaian sudah bocor ke media," terangnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas