Rosan P. Roeslani Maju Jadi Calon Ketua Umum KADIN 2015-2020
“Dari para Local Champion Indonesia, kita percaya nantinya akan ada yang menjadi Global Citizen, yaitu Local Champion yang juga sukses merambah pasar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan Perkasa Roeslani (RPR), hari ini mendaftarkan diri sebagai salah satu calon Ketua Umum KADIN untuk periode 2015 – 2020, di Menara Kadin, Jakarta.
Pencalonan diri Rosan ini seiring banyaknya permintaan dari rekan-rekan Kadin di daerah untuk maju menjadi ketua umum.
Rosan percaya bahwa Kadin memegang peranan penting dan strategis dalam memastikan bangkitnya ekonomi Indonesia dengan mendorong munculnya Local Champion, yaitu produk atau brand lokal yang menjadi kebanggaan bangsa dan mendominasi di dalam negeri.
“Dari para Local Champion Indonesia, kita percaya nantinya akan ada yang menjadi Global Citizen, yaitu Local Champion yang juga sukses merambah pasar dunia. Caranya dengan re-industrialisasi,” kata Rosan di saat pendaftarannya di sekretariat KADIN, Jakarta, Senin (16/11).
Gagasan Rosan perihal Local Champion yang bisa menjadi Global Citizen muncul dari pengalamannya selama di KADIN saat mendorong dan menjalankan program Palapa Nusantara Berdikari (Palapa Fund).
Dari program yang berada di bawah naungan bidangnya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan melihat bahwa tiap daerah memiliki banyak potensi unggulan masing-masing yang dapat menggairahkan pembangunan ekonomi daerah tersebut.
Melalui Palapa Fund yang selama ini telah digalakkan Rosan, KADIN telah memberikan bantuan permodalan dan pendampingan yang bisa mempercepat lahirnya para Local Champion di Indonesia.
Bagi Rosan, KADIN memiliki potensi yang bisa dimaksimalkan guna memastikan bangkitnya ekonomi Indonesia dan mendorong industrialisasi di Indonesia, yaitu proses penciptaan nilai tambah dalam setiap kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi (perdagangan), dan investasi untuk meningkatkan nilai keekonomian. Untuk itu KADIN perlu menjadi pilihan pertama dan utama untuk mewakili suara dan kepentingan dunia usaha di negeri ini.
Indonesia dengan 250 juta penduduk, ekonomi terbesar ke-16 di dunia, dengan 53% populasi di kota mengkontribusi terhadap 74% PDB, dan 55 juta tenaga kerja terampil, menjadikan Indonesia diakui sebagai negara tujuan investasi favorit ke sembilan (9) setelah China, India, Brasil, Amerika Serikat, Jerman, Australia, Singapura, dan Inggris.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Kita butuh Local Champion untuk menjadi Global Citizen. Kita perlu melakukan re-industrialisasi melalui lima pendekatan yakni informasi, kolaborasi, reformasi, investasi dan inovasi,” kata Rosan.
Kadin sesuai dengan UU No.1 tahun 1987 memiliki peran sebagai wadah bagi asosiasi-asosiasi usaha perlu membangun sinergi yang tepat lintas asosiasi, sekaligus corong bagi pelaku usaha dalam menanggapi kebijakan pemerintah.
Pasalnya asosiasi-asosiasi usaha merupakan pelaku-pelaku riil diberbagai sektor bisnis dan industri.
Didukung daerah
Sering dipanggil dengan singkatan nama RPR, Rosan menyatakan telah diminta oleh rekan-rekan KADIN dari berbagai daerah untuk maju di bursa pemilihan selama setahun belakangan, namun baru belakangan memutuskan untuk mendaftar secara resmi.
Rosan menyebutkan bahwa banyak rekan-rekan KADIN di daerah yang selama setahun belakangan telah meminta dia untuk maju sebagai Calon Ketua Umum KADIN.