AGI Akan Selenggarakan Dialog Gastronomi Nasional Pertama di Indonesia
Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) akan menyelenggarakan Dialog Gastronomi Nasional
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam rangka mengenali gastronomi Indonesia dan potensi pengembangannya serta identifikasi langkah-langkah pelestarian dan pengembangan gastronomi Indonesia serta usaha menglobalisasikan makanan Indonesia, Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) akan menyelenggarakan Dialog Gastronomi Nasional yang pertama di Indonesia.
Acara selama dua hari ini diselenggarakan dari tanggal 23-24 Nopember 2015 di Hotel Gran Mahakam, Jakarta.
Vita Datau Mesakh selaku Ketua AGI menjelaskan bahwa Dialog Gastronomi Nasional ini rencananya akan dibuka oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya, Senin pada pukul 08.00 WIB dan dilanjutkan dengan Pleno Gastronomi Indonesia yang menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten pada bidangnya.
Pada hari yang sama, usai pleno akan dilanjutkan dengan Seminar Pararel yang mengambil tiga tema besar, yaitu: "Pelestarian dan Pengembangan Makanan Indonesia", "Globalisasi Makanan Indonesia" dan "Branding Makanan Indonesia".
Pada hari kedua, Selasa, dialog dilanjutkan dengan acara Diskusi dan Perumusan Kelompok untuk merumukan hasil-hasil dari Seminar Pararel pada hari sebelumnya.
"Acara akan ditutup dengan deklarasi Gastronomi Indonesia 2015 yang mencakup: Konsep bersama gastronomi Indonesia; Fokus Program yang akan dikembangkan baik untuk Jangka-Pendek, Jangka Panjang.
Acara ini juga mendapat dukungan dari Kedubes Denmark untuk Indonesia, yang merupakan Negara di Eropa yang gastronomi nya merupakan pelopor kearifan lokal.
Acara khusus di hari kedua ini akan menampilkan Diplomasi Gastronomi – cooking Friendship antara Denmark dan Indonesia, dimana Duta Besar Denmark Mr. Casper Klynge akan memasak makanan tradisional Denmark.
Vita menjelaskan bahwa pada hakikatnya gastronomi adalah pengetahuan dan pemahaman tentang segala hal yang berkaitan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia.
Gastronomi juga tidak pernah luput dari sejarah, kearifan lokal, tradisi, teknologi gizi, filosofi, cara memasak bahkan politik.
Menurut Ketua AGI, gastronomi Indonesia adalah dasar untuk memahami bagaimana makanan dan minuman yang digunakan dalam situasi-situasi tertentu, terutama berhubungan dengan pengetahuan, seni, budaya dan sejarah berbagai hidangan warisan nusantara yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia.
Potensi perkembangan dan pertumbuhan gastronomi di Indonesia sangat besar dan unik. Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah memiliki hidangan yang sangat beragam, hal ini dapat dilihat dari bermacam-macam etnik dan kebudayaan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
Selain itu keunikan geografis, jenis pangan serta latar belakang sejarah juga merupakan unsur-unsur yang menjadikan keunikan gastronomi di Indonesia.
"Di kancah internasional, gastronomi telah dimaknai oleh bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia. Namun, sampai saat ini, Indonesia belum sepenuhnya mengungkapkan, melestarikan dan mempromosikan gastronomi yang hakiki sebagai pusaka budaya," ujar Vita.
Dialog Gastronomi Nasional pertama ini terselenggara atas kerjasama AGI dengan Kementerian Pariwisata dan didukung antara lain oleh PT Pupuk Kujang, Total Indonesie, Hotel Gran Mahakam dan Kedutaan Besar Denmark.
AGI (Akademi Gastronomi Indonesia) adalah sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen dalam mengungkapkan, melestarikan dan mempromosikan kekayaan gastronomi Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia; baik pada tingkat nasional maupun internasional.
AGI merupakan anggota ke-23 dari Akademi Gastronomi Internasional yang berkantor pusat di Paris, Perancis.