Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Kambinghitamkan Islam dan Pesantren di Balik Aksi Terorisme

Beliau bersedia dikonfrontir dengan media yang mengutip dan memberitakan pernyataan tersebut

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jangan Kambinghitamkan Islam dan Pesantren di Balik Aksi Terorisme
ahmad basarah.com
Ahmad Basarah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PDI Perjuangan angkat bicara terkait kritikan yang disampaikan kalangan khususnya tokoh-tokoh umat Islam.

Hal itu terkait adanya pemberitaan di salah satu media online yang bernada mengadu domba antara umat Islam dan PDI Perjuangan.

Wasekjen DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan Ahmad Basarah mengungkapkan, dalam pemberitaan di salah satu media online menyebutkan Siti Musdah Mulia mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyinggung perasaan umat Islam itu dalam kapasitas sebagai Politikus PDI Perjuangan.

"Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat, khususnya kalangan umat Islam akibat pemberitaan itu, DPP PDI Perjuangan perlu mengklarifikasi," kata Basarah di Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Pertama, menurut hasil klarifikasi DPP PDI Perjuangan, Musdah Mulia menyatakan bahwa berita tersebut adalah berita lama yang muncul sebelum bulan Ramadan yang lalu yang dimunculkan kembali. Secara substansi, Musdah Mulia juga membantah pernah membuat pernyataan tersebut.

"Beliau bersedia dikonfrontir dengan media yang mengutip dan memberitakan pernyataan tersebut," ujar Sekretaris Dewan Penasihat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu.

Kedua, kata Basarah, Siti Musdah Mulia selama ini belum pernah memiliki Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan sehingga pernyataan-pernyataannya tidak dapat dikategorikan sebagai sikap politik PDI Perjuangan secara institusional.

Berita Rekomendasi

"Dan berita tersebut adalah rekayasa untuk punya tendensi untuk mengadu domba," ungkap Basarah. ‎

Ketiga, lanjutnya, sikap PDI Perjuangan terhadap dunia Islam dan munculnya berbagai aksi terorisme di dunia sudah sangat jelas.

Bahwa PDI Perjuangan menolak berbagai macam dan bentuk aksi kekerasan dan terorisme atas nama apapun dan oleh kelompok, golongan maupun negara manapun, termasuk kelompok atau golongan yang mempolitisasi kesucian agama.

Keempat, PDI Perjuangan menilai bahwa penyelesaian berbagai aksi terorisme di dunia tidak bisa hanya menyalahkan dunia Islam saja.

Apalagi dengan menuduh secara serampangan sekolah-sekolah Islam dan pesantren di Indonesia sebagai penyebab munculnya terorisme di Indonesia.


"PDI Perjuangan justru mengakui bahwa sekolah-sekolah Islam dan pesantren-pesantren di Indonesia sebagai sarana perjuangan bangasa Indonesia untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Sesungguhnya aksi kekerasan terhadap kemanusiaan juga pada awalnya dialami kalangan dunia Islam oleh dunia Barat misalnya ketika mereka mendukung penjajahan bangsa Israel atas bangsa Palestina," katanya.

Dan di sisi lain, lanjut Basarah, Ketua Umum PDI Perjuangan Hj Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Presiden RI kelima juga pernah punya sikap yang tegas terhadap aksi unilateral Amerika Serikat ke Iraq tahun 2004 yang lalu.

Kelima, pengakuan PDI Perjuangan terhadap perjuangan Islam juga dibuktikan dengan didirikannya Baitul Muslimin Indonesia yang menjadi ormas Islam PDI Perjuangan.

"Semua hal tersebut membuktikan bahwa PDI Perjuangan adalah partai politik Nasionalis yang juga concern terhadap perjuangan ummat Islam Indonesia, khususnya Islam yang bernafaskan Rahmatan lil Alamiin yang dapat hidup berdampingan dengan penuh semangat persaudaraan dengan semua agama-agama dan kepercayaan yang hidup dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas