Romo Benny : Kalau Politisi Jepang jadi Setnov, Mereka sudah Harakiri
Sekretaris Dewan Setara Institut, Romo Benny Susetyo menyebutkan jika politisi asal Jepang mengalami hal yang terjadi pada Ketua Dewan Perwakilan Raky
Penulis: Valdy Arief
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sekretaris Dewan Setara Institut, Romo Benny Susetyo menyebutkan jika politisi asal Jepang mengalami hal yang terjadi pada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, mereka pasti telah melakukan aksi bunuh diri karena malu atau harakiri.
Menurut Romo Benny, pertemuan Setya Novanto dengan Direksi Freeport McMoran telah mencoreng martabat DPR dan membuat malu lembaga parlemen.
"Kalau di Jepang ada politisi seperti itu, mereka harakiri karena malu. Apa yang telah dilakukan Setya Novanto telah mencoreng martabat DPR," kata Romo Benny Susetyo pada diskusi di Menteng, Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Romo Benny menantang Ketua DPR untuk mundur, jika dia masih merasa punya martabat.
Pasalnya pertemuan dengan Direksi Freeport merupakan perbuatan diluar kewewenangannya.
"DPR tidak boleh campuri urusan lobi, itu urusan eksekutif," kata Benny.
Peristiwa ini, disebut Benny, juga telah membuktikan martabat DPR telah rusak, terlebih jika Majelis Kehormatan Dewan tidak memecat Setya Novanto.
Sebelumnya, pada Senin (16/11/2015) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan Ketua DPR RI Setya Novanto ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD).
Pelaporan itu dilakukan karena Sudirman mengetahui Setya mencatut nama presiden dan wakil presiden saat bertemu Direksi Freeport McMoran.
Dalam pertemuan tersebut Ketua DPR meminta sejumlah saham guna memuluskan negosiasi perpanjangan kontrak karya pengelolaan wilayah Tembagapura, Papua oleh perusahaan tambang asal negeri Paman Sam itu.