Daniel Sparingga Diminta Jero Wacik untuk Tak Mengaku Terima Uang
Bekas Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Daniel Sparingga mengaku diminta berbohong oleh Jero Wacik.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Daniel Sparingga mengaku diminta berbohong oleh Jero Wacik saat itu menjabat Menteri ESDM.
Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, saat menjadi saksi untuk Jero, Daniel menjelaskan, sekitar bulan Mei 2014, saat KPK menggeledah Kantor ESDM, Jero Wacik memberitahunya bila anak buahnya di ESDM Sri Utami menyebut nama Daniel.
Untuk itu, Jero meminta bila ada panggilan dari KPK, Daniel tak usah mengaku.
"Terkait itu, Jero meminta bila ada panggilan oleh KPK saya tidak usah mengaku," kata Daniel di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).
"(Saya katakan) 'loh kok jadi begini?' Lalu disampaikan (oleh Jero Wacik), 'enggak apa-apa itu kebetulan saja muncul, tidak usah khawatir, karena bu Sri ini sering mengarang-ngarang cerita jadi akui saja pernah terima 2-3 kali'," katanya.
Namun, di depan penyidik KPK, Daniel menjelaskan peristiwa yang sebenarnya.
"Saya katakan, 'mohon maaf Pak, saya kalau dipanggil akan ceritakan semuanya," tambah Daniel.
Diberitakan sebelumnya, saat menjabat sebagai staf kepresidenan bidang komunikasi dan politik Daniel mengakui menerima dana sejumlah Rp 637 juta dari Jero sejak November 2011 hingga Juli 2013.
Daniel mengaku awalnya bertemu dengan mantan Menkopolhukam, Djoko Suyanto.
Dalam pertemuan sekitar September 2011 itu, dirinya curhat lantaran kegiatan ditempatnya bekerja tidak didukung oleh dana dari APBN.
Mendengar cerita tersebut, Djoko lantas siap membantu Daniel mencarikan penyelesaiannya.
"Rasa kewalahan kami sampaikan ke pak Djoko, baik kalau begitu kami pikirkan solusinya mudah-mudahan ada jalan," katanya.
Dua bulan kemudian, Daniel kembali bertemu Djoko.