Daniel Sparingga Diminta Jero Wacik untuk Tak Mengaku Terima Uang
Bekas Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Daniel Sparingga mengaku diminta berbohong oleh Jero Wacik.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Robertus Rimawan
Djoko saat itu menyebut Jero Wacik siap untuk memberikan bantuan.
Jero juga langsung menyampaikan kesiapannya membantu saat bertemu dengan Daniel.
"Dua bulan setelahnya sidang kabinet mengabari saya ajak bicara, saya bertemu dengan pak Jero Wacik dan saya sampaikan dan pak Jero Wacik menyatakan siap membantu. Ya kita akan bantu operasional di kantor," terang Daniel.
"Itu yang saya terima dari pak Djoko," kata Daniel.
Beberapa waktu setelah itu, lanjut Daniel, ada orang dari Kementerian ESDM bernama Atena Falahti menghubungi dirinya.
Atena saat itu menyampaikan ada titipan dari Jero.
Titipan tersebut kemudian diserahkan oleh Atena kepada staf Daniel bernama Reza Akbar di Kantor Staf Khusus Presiden (SKP).
Dikatakan Daniel, titipan amplop cokelat tersebut berisi uang Rp 25 juta.
Setiap penerimaan, kata Daniel, dicatat oleh stafnya yang bernama Nur Hasyim.
Daniel tak menampik saat dikonfirmasi jaksa jika jumlah uang yang diterima sebesar Rp 637.050.000.
"Betul, yang catat pak Hasyim," kata Daniel.
Penerimaan itu berhenti setelah KPK menangkap Rudi Rubiandini yang saat itu menjabat Kepala SKK Migas.
Terlebih setelah penangkapan itu, Kementerian ESDM sempat digeledah tim penyidik KPK.
"Penggeledahan KPK di kantornya dan bu Atena mengatakan ada masalah di kantor kami dengan suara panik."
"Mohon bantuan bapak untuk menyampakan ke atasan bapak kalau tidak akan jadi masalah serius," kata Daniel.(*)