Fuad Bawazier Tidak Yakin Novanto Minta Saham ke Freeport
otoritas di Amerika Serikat sangat keras terhadap upaya praktik bisnis tidak sehat baik penyogokan atau tindakan curang lainnya
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier merasa ragu bahwa Ketua DPR RI Setya Novanto berani meminta saham PT Freeport Indonesia (PTFI) seperti yang ditudingkan sejumlah pihak.
Fuad berpandangan, otoritas di Amerika Serikat sangat keras terhadap upaya praktik bisnis tidak sehat baik penyogokan atau tindakan curang lainnya.
"Amerika Serikat keras tentang sogok-menyogok. Maka saya yakin tidak akan berani. Berbeda halnya kalau (negosiasi) dengan pemerintah semisal 50:50 itu tidak apa-apa," kata Fuad di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Fuad menuturkan, apabila diketahui ada saham PT Freeport yang berpindahtangan secara tidak wajar maka akan dilakukan pengusutan.
Pengusutan tersebut katanya, bukan tidak mungkin melibatkan badan pengawas bursa efek AS hingga level FBI (Federal Bureau of Investigation).
"FBI itu akan memburu. Bisa-bisa pejabat negara kita dicokok di jalan, maka saya yakin tidak akan berani," tuturnya.
Masih kata Fuad, proses yang ada di MKD tidak akan menyelesaikan dugaan pencatutan nama presiden dan wapres.
Karena, selain Novanto banyak pihak yang turut disebut dalam rekaman yang diserahkan Sudirman Said.
"Kalau MKD mengusut Setya Novanto, lalu yang mengusut Pak Luhut, Sudirman Said itu siapa? Nama Pak Luhut disebut berkali-kali (dalam rekaman yang beredar) kok tidak marah. Sebaiknya masalah ini dibawa ke ranah hukum," ujarnya.