Pengakuan Eks Teroris JI: ISIS Gencar Rekrut Anggota Lewat Media Sosial
"Ini yang harus diwaspadai orang tua untuk menjaga anak-anaknya." katanya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Adanya jejaring sosial media sosial (medsos) melalui internet ternyata juga rawan dimanfaatkan oleh kelompok radikal.
Seperti kelompok pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk mempengaruhi penggunannya agar masuk menjadi anggota kelompok teroris yang kini menjadi pembicaraan di Regional Kalimantan, Khususnya di Kalimantan selatan.
Dalam dialog interaktif pencegahan radikalisme dan terorisme di Kalangan Media Massa, yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat (27/11/2015) di Hotel Aquarius, salah seorang mantan teroris yang juga adalah penasihat Gubernur Jamaah Islamiyah ( JI), Abdurahman Ayub, yang menjadi salah satu sumber dalam kegiatan tersebut, mengatakan, saat ini yang paling rawan adalah rekrutmen anggota ISIS lewat jejaring sosial.
"Dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, semua daerah tidak bisa dikatakan Kalimantan aman dari gerakan radikalisme, " kata Abdurahman Ayub.
Karena, ujar dia, saat ini, kelompok tersebut dalam menyebarkan fahamnya, bahkan dalam melakukan baiat untuk merekrut anggotanya lewat jejaring sosial.
"Ini harus diwaspadai benar, karena anak-anak saat ini, paling banyak menggunakan jejaring sosial, sehingga harus di protek," kata Abdurahman Ayub.
Menurut dia, Faham ISIS memang lataknya jauh, karena mereka adanya di Syiria dan Irak, lalu bagaimana dengan gerakan radikalisme di Kalimantan?
Dia menyebutkan, saat ini, penyebaran lewat jejaring sosial, bisa dilakukan melalui internet dengan merekrut anak-anak muda dengan menyebarkan propaganda dalam mempengaruhi para pengguna internet atau jejaring sosial.
"Ini yang harus diwaspadai orang tua untuk menjaga anak-anaknya." katanya.
Sementara itu, Salah seorang warga Palangkaraya, Ambar, dari Dinas Sosial Kalteng, dalam dialog interaktif, mengaku was-was dengan pengaruh faham radikal tersebut, karena saat ini, anak-anak mereka setiap hari menggunakan internet melalui telepon selular.
"Saya berharap ada filterisasi dari instansi terkait untuk menangkal faham ISIS masuk lewat jejaring sosial atau internet, sehingga orang tua tidak perlu khawatir ketika anak-anaknya menggunakan internet," kata Ambar.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum ( Direskrimum Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Purnama Barus mengatakan, hingga saat ini, Kalteng belum ada kelompok atau partisan dari kelompok gerakan radikal terorisme seperti ISIS, berdasarkan pemantauan jajaran kepolisian Polda Kalteng.
"Kami juga berharap kita semua turut memantau soal gerakan radikalisme seperti terorisme ini, karena kami tidak mungkin bekerja sendiri tanpa adanya bantuan pihak lain, termasuk warga Kalteng, ini harus diawasi bersama." katanya.
Penulis: Fathurahman