Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ini HUT OPM, Kapolri: Papua Aman

"‎Papua aman-aman saja, tidak ada masalah," kata Kapolri.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hari Ini HUT OPM, Kapolri: Papua Aman
SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Selasa (1/12/2015) merupakan peringatan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), lalu bagaimana kondisi keamanan di Papua?

Menjawab hal tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan kondisi di Papua masih aman dan kondusif.

Namun kemarin, Minggu (29/11/2015) diakuinya terjadi peristiwa penembakan.

"‎Papua aman-aman saja, tidak ada masalah. Hanya memang ada insiden kemarin malam terkait penembakan pada rekan TNI. Tapi dari pihak kelompok sipil bersenjata juga ada yang tertembak," ucap Badrodin, Selasa (1/12/2015) di PTIK, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo langsung memerintahkan menaikan pangkat perwira yang tewas ditembak orang tak dikenal di Membramo Papua, Minggu (29/11/2015) kemarin.

Almarhum Mayor Inf Jhon De Fretes yang meninggal dalam tugas itu bakal dihadiahi kenaikan pangkat. Diketahui, pria kelahiran Ambon tersebut meregang nyawa saat akan bertugas sebagai perwira penghubung di Membramo.

Namun, ditengah jalan, ia beserta dua prajurit bawahannya yaitu Kopda Simon Sopakhua, Kopda Alfan dihadang kelompok sipil bersenjata.

BERITA REKOMENDASI

"Langsung anumerta Letkol. Langsung dari Panglima TNI, keluarga korban di Magelang," kata Kepala Penerangan Kodam Cendrawasih Letkol Inf Teguh Puji Rahardjo saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (1/12/2015).

Jasad korban, kata Teguh, ditemukan di Kampung Namuni, Distrik Namunaweja. Pihaknya telah berupaya mengevakuasi korban.

"Jasad korban masih dalam proses evakuasi. Dia dalam tugas pembinaan kewilayahan, memantau wilayah," kata Teguh.

Sementara dua prajurit yang ikut mendampingi, selamat lantaran melompat ke sungai dan dievakuasi warga setempat.

Seperti diketahui, ketiga prajurit tersebut dihadang oleh kelompok bersenjata yang berjumlah sekira 10 orang. Padahal saat intu mereka akan bertugas sebagai perwira penghubung di wilayah yang belum memiliki komando distrik militer (Kodim).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas