Markas Para Jenderal Diamankan Ekstra Ketat
Sementara untuk mobil dan motor, masuk dari pintu belakang PU dan keluar dari pintu seberang humas
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri yang merupakan kantor Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti serta para pejabat utama Polri kini mendapat pengamanan ketat.
Meskipun berkantor di markas kepolisian namun, Polri sepertinya tidak mau kecolongan apabila nantinya terjadi ancaman seperti yang dilontarkan gembong teroris Santoso.
Dalam seminggu terakhir, Bareskrim Polri menerapkan pengamanan berbeda dari biasanya. Pantauan Tribunnews.com sejak Senin (30/11/2015) khusus malam hari, pintu gerbang masuk dan keluar Bareskrim bagi para pejalan kaki dipusatkan satu pintu yakni di dekat Kementerian PU.
Sementara untuk mobil dan motor, masuk dari pintu belakang PU dan keluar dari pintu seberang humas. Padahal sebelumnya, akses masuk dan keluar pejalan kaki bisa melalui pintu gerbang mana pun.
Kemudian penjagaan di setiap pintu masuk pun dipertebal, di pos penjagaan ada enam hingga delapan anggota dari Yanma Mabes Polri. Sementara anggota yang menggeledah tiap mobil yang masuk juga bertambah yang tadinya dua personel menjadi empat personel.
Bahkan para anggota ini diwajibkan patroli keliling jalan kaki baik di lingkungan dalam Mabes Polri maupun di luar pagar Mabes Polri. Untuk di dalam pagar, ada dua anggota tiap dua jam keliling.
Sementara di luar, dua anggota berseragam lengkap dan bersenjata laras panjang juga keliling jalan kaki mengitari markas para jenderal tersebut.
Bagi mereka tamu yang masuk ke Bareskrim, tidak terkecuali para wartawan yang meliput disana turut ditanya maksud dan tujuannya. Para wartawan pun diminta mengenakan id card serta menunjukkan id card saat di pos penjagaan.
Seluruh rangkaian pengamanan itu merupakan respon Polri dengan tidak menganggap remeh ancaman berupa video rekaman yang diduga suara gembong teroris Santoso yang mengancam akan menyerang Polda Metro Jaya dan pemerintah.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku telah memerintahkan ke anggotanya hingga para Kasatwil untuk memperketat pengamanan di setiap mako.
Pengamanan yang dimaksud yakni mempertebal pasukan di setiap pintu masuk Mako, memeriksa masyarakat yang masuk ke Mako hingga melakukan patroli keliling mako.
"Hampir semuanya di perketat, di setiap markas kepolisian," ucap Badrodin.
Ketika ditanya apakah pengamanan ketat dilakukan di setiap mako lantaran sudah adanya ancaman yang diterima Polri, hal itu dijawab diplomatis oleh jenderal bintang empat tersebut.
"Begini, ancaman itu setiap saat ada jadi kita harus antisipasi. Setiap titik rawan. Kita tidak bisa berfikir disini aman, disana tidak. Inisitif serangan mereka itu ada di tangan mereka," tegas Badrodin.