Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MKD Akan Minta Polisi Jemput Paksa Saksi yang Menolak Hadir

"Memang diatur panggilan paksa. Kalau dua kali nggak hadir, kita bisa minta bantuan polisi," tutur Junimart.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in MKD Akan Minta Polisi Jemput Paksa Saksi yang Menolak Hadir
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Mahkamah Dewan (MKD) DPR RI Surahmah Hidayat (tengah) bersama Wakil Ketua MKD baru dari Fraksi Golkar Kahar Muzakir (kiri) dan Wakil Ketua MKD lainnya Junimart Girsang (kanan) usai pelantikan Kahar Muuzakir di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/11/2015). Jelang sidang kode etik Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua MKD, Fraksi Golkar mengganti Hardi Soesilo dengan Kahar Muzakir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang lanjutan kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wapres dengan terlapor Ketua DPR Setya Novanto oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akan dilanjutkan pada Selasa (3/12/2015).

Agenda sidang besok masih mendengarkan keterangan saksi.

Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang mengatakan, besok pihaknya akan memanggil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin dan pengusaha Riza Chalid.

Karena kedua nama tersebut terlibat langsung dalam rekaman percakapan yang dijadikan alat bukti oleh pelapor Menteri ESDM Sudirman Said.

"Pak Maroef sudah konfirm jam 1 (13.00 WIB), sementara RC (Riza Chalid) belum (konfirmasi)," kata Junimart di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Anggota Komisi III DPR RI itu menuturkan, apabila ada saksi yang tidak hadir setelah dilayangkan panggilan sebanyak dua kali maka akan dilakukan pemanggilan secara paksa.

Pihaknya tidak akan segan untuk melakukan saksi untuk dihadirkan dalam sidang di MKD.

Berita Rekomendasi

"Memang diatur panggilan paksa. Kalau dua kali nggak hadir, kita bisa minta bantuan polisi," tuturnya.

Masih kata Junimart, dalam pemanggilan saksi nanti tidak menutup kemungkinan akan memanggil Menko Polhukam Luhut Panjaitan yang namanya disebut dalam rekaman percakapan.

"Kita akan ambil suatu kesimpulan di rapat internal. Dalam rekaman disebut nama JK, Luhut, Darmo. Nah saya pikir ini engga terlepas kaitannya dengan yang lain," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas