Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bos Freeport Benarkan Isi Rekaman yang Diputar di MKD

"Iya betul," kata Maroef saat memberikan kesaksian di Ruang Sidang MKD DPR, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bos Freeport Benarkan Isi Rekaman yang Diputar di MKD
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin menghadiri sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (3/12/2015). Kedatangan Maroef Sjamsoedin tersebut sebagai saksi kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

‎TR‎IBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin membenarkan isi rekaman yang diperdengarkan ‎di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Rekaman tersebut berisi suara Ketua DPR Setya Novanto, Pengusaha Reza Chalid dan Maroef Sjamsuddin.

‎"Iya betul," kata Maroef saat memberikan kesaksian di Ruang Sidang MKD DPR, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Maroef lalu menuturkan dirinya masih menjabat sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia.

Sebelum menjabat di Freeport, ia menduduki posisi Wakil Kepala BIN periode 2012-2014. Maroef pun mengaku tidak selalu merekam pertemuan terkait orang yang berhubungan dengan Freeport.

"Tidak (merekam)," ujarnya.

Ia mengaku atas inisiatif sendiri merekam pembicaraan dalam pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Pengusaha Reza Chalid. ‎

Maroef Sjamsoeddin mengaku bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid pada 13 Mei di Hotel Ritz-Carlton.

Berita Rekomendasi

Pertemuan itu merupakan inisiatif Ketua DPR Setya Novanto. "Betul (yang menyediakan tempat Novanto)," katanya.

Dari pertemuan tersebut, Maroef mengaku pembicaraan telah menyinggung smelter dan perpanjangan kontrak Freeport.

"Dalam satu jam itu, ada materi bahasan diskusi, tentang cara berbisnis di Freeport. Saya jelaskan, siapa saja boleh, karena Freeport Safety. Kemudian juga kami memberikan sesuatu tentang kualitas, agar harganya kompetitif. Juga soal smelter dan kontrak," ungkapnya.

Pada pertemuan itu, Maroef mengatakan tak begitu mendalami pembicaraan yang sedang dibahas.

"Kami akhiri, karena sudah menyinggung, dimana sekilas tentu ini bisa berjalan, bisa beroperasional. Kan juga tidak berdiskusi kalau waktunya pendek," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas