Maroef Sjamsoeddin Heran Bicarakan Freeport, Setya Novanto Bawa Pengusaha
"Saya di pertengahan pembicaraan hingga akhir diam saja, karena pembicaraan sudah jauh dan melebar," Maroef cerita pertemuan dengan Setya Novanto.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran pengusaha Riza Chalid bersama Ketua DPR Setya Novanto sempat dipertanyakan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin.
Dalam dua kali pertemuan yang tempatnya dinisiasi staf Setya Novanto, Denia, Riza Chalid lebih dulu hadir di sana.
"Saya malamnya usai pertemuan sempat mempertanyakan kepada diri saya sendiri. Kenapa harus seorang pengusaha bukan anggota Komisi VII jika ingin berbicara soal Freeport," ungkap Maroef di depan majelis MKD di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Menurut dia, siapapun yang ingin berbisnis di Freeport tidak ada masalah, asalkan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan seperti kualitas, kuantitas dan juga harga yang bersaing.
Namun, pertemuan tersebut terasa berbeda oleh Maroef karena pembicaraan bukan lagi masalah Freeport ataupun masalah bisnis, tapi sudah keluar dari konteks.
"Saya di pertengahan pembicaraan hingga akhir diam saja, karena memang pembicaraan sudah jauh dan melebar," tambah Maroef.
Berdasarkan naluri TNI yang dia alami selama bertugas 34 tahun, ia mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak bisa dibiarkan dan sudah melanggar aturan negara Indonesia.
Ia langsung berinisiatif merekam pertemuan tersebut dan menyimpannya sebagai bentuk akuntabilitas dan prinsip seorang pemegang otoritas di perusahaan Freeport dan juga memegang teguh prinsip sebagai mantan anggota TNI.