Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IPW: ISIS Incar Enam Perwira Polri

Para perwira yang diancam itu dua di antaranya perwira tinggi di Mabes Polri, dua kapolda, satu jenderal purnawirawan

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in IPW: ISIS Incar Enam Perwira Polri
KOMPAS/DIDIE SW
Ilustrasi 

Dalam sejarahnya, dikutip dari lamannya onedayonejuz.org, komunitas ini lahir dari sebuah ide program pada tahun 2007.

Ya, ide program “One Day One Juz” alias satu hari satu juz Al Quran. Karena, sebenarnya banyak pribadi muslim sejak dulu sudah menargetkan tilawah satu juz sehari.

Pada awalnya, gerakan One Day One Juz digerakkan oleh Bhayu Subrata dan Pratama Widodo atas kesadaran dan kepedulian mereka pribadi.

Perkenalan program One Day One Juz disebarluaskan dan dipublikasikan menggunakan fasilitas short message service (sms) dengan cara Bhayu mengirimkan SMS broadcast berupa nasihat tentang Quran untuk mengaji satu hari satu juz dan membuat buletin untuk disebarkan.

Bhayu juga membuat buku saku yang berisi kumpulan doa-doa harian.

Pada halaman awalnya diselipkan ajakan untuk setiap hari tilawah satu juz. Buku saku tersebut dibagikan sebagai souvenir pada pernikahan Bhayu.

Sedangkan Widodo, partner Bhayu, dari tahun 2007 hingga 2009, membangun fanspage One Day One Juz di facebook. Harapannya, program One Day One Juz tidak hanya berhenti di buku saku saja.

Berita Rekomendasi

Tapi, bisa mengjangkau seluruh pelosok Indonesia dan seisi dunia.

“Teknik mudah baca Al Quran harian yaitu dengan menggunakan rumus 2×5, membaca 2 lembar setelah sholat fardhu (5 waktu) makaInsya Allahakan khatam 1 juz dalam 1 hari. Ajak dan motivasi teman anda untuk melakukan yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz” yang tertulis dalam fanspage yang dirintis Widodo tersebut kini resmi menjadi fanspage ODOJ pusat.

Lebih lanjut pada 2010 lalu, tepatnya pada September, ODOJ sampai dan dikembangkan dengan metode whatsapp yang diperkenalkan oleh sekelompok alumni mahasiswa dari perguruan tinggi di Surabaya.

Melalui metode ini, segenap aktivis Rumah Quran Depok juga ikut menyebarluaskannya.

Metode ODOJ dengan media whatsapp ini kemudian juga berkembang melalui grup dalam blackberry message (bbm).

Pada tahun 2013, kabar ODOJ pun sampai pada seorang pemuda yang melihat salah satu aktifitas group ODOJ dari Aktifis Rumah Quran.

Kemudian pada 15 Oktober 2013 mengimplementasikan program ODOJ ke dalam satu kelompok yang terdiri dari gabungan beberapa teman dalam kelompok liqo’(pengajian rutin). Saat itu jumlah anggota belum genap 30 orang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas