TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Panjaitan menggelar konferensi pers mengenai polemik kasus PT Freeport di kantornya Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Dalam konferensi pers itu, Luhut didampingi sejumlah anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR dari Partai Golkar seperti Kahar Muzakir dan Ridwan Bae.

Luhut dikenal sebagai politisi Partai Golkar. Namun keberadaan anggota MKD di konferensi pers Luhut Panjaitan ini tetap menjadi pertanyaan tersendiri di kalangan wartawan sebab pekan depan MKD dijadwalkan akan memanggil Luhut sebagai saksi terkait kasus dugaan pencatutan nama presiden dengan terlapor Ketua DPR Setya Novanto.

Saat Luhut membacakan isi konferensi persnya, Kahar dan Ridwan tidak ikut duduk di barisan Luhut.

Melainkan hanya 'ngumpet' seraya melihat acara jumpa pers dari dalam pintu samping ruang Bima Kemenko polhukam.

Tepat sejajar Luhut yang menghadap awak media. Namun, saat tanya jawab, seorang wartawan melihat para anggota MKD tersebut dan langsung mengkonfirmasi ke mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.

Kemudian, Luhut langsung memanggil para anggota MKD itu untuk ‎ikut menghadiri konferensi pers.

"Karena Senin (saya) mau dipanggil, sekalian saja saya undang bapak-bapak ini,"‎ kata Luhut menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (11/12/2015).

Untuk diketahui, sidang etik senin pekan depan ‎merupakan jatah anggota MKD dari Partai Gerindra yang memimpin sidang.