Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPP Djan Faridz Pecah, Epyardi dan Fernita Terpental dari Posisi Waketum

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz ternyata mengalami perpecahan internal.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in PPP Djan Faridz Pecah, Epyardi dan Fernita Terpental dari Posisi Waketum
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPP PPP Djan Faridz (kanan) didampingi Sekjen PPP Dimyati Natakusumah (kanan) membacakan pakta integritas saat Silaturahmi Nasional PPP, di Jakarta, Minggu (22/11/2015). Silaturahmi nasional ini dalam rangka konsolidasi antar pengurus, kader, dan anggota legislatif di DPR, DPRD I, DPRD II dari seluruh Indonesia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz ternyata mengalami perpecahan internal.

Epyardi Asda dan Fernita Darwis yang selama ini menjadi loyalis Djan Faridz justru terpental dari posisi wakil ketua umum.

Informasi yang beredar di kalangan wartawan menyebutkan, dalam susunan kepengurusan yang didaftarkan ke Kemenkumham Epyardi Asda diplot sebagai Ketua Majelis Pakar, sedangkan Fernita menjabat Wakil Ketua Majelis Pakar.




Di posisi Wakil Ketua Umum terdapat nama Wardatul Asriah, Humphrey Djemat, Habil Marati, Nu’man Abdul Hakim dan Asmawati Marzuki Alie.

Sekjen masih dijabat Achmad Dimyati Natakusumah dan Bendahara Umum Rendhika D Harsono.

Masuknya nama Asmawati Marzuki Alie dalam posisi elite PPP cukup mengejutkan, terlebih awal pekan ini Marzuki Alie tampil sebagai saksi meringankan bagi Suryadharma Ali (SDA).

Epyardi Asda mengaku terkejut dengan informasi perubahan komposisi struktur tersebut. Menurut dia, susunan kepengurusan DPP PPP seharusnya tetap sesuai dengan keputusan formatur yang diakta notariskan.

BERITA TERKAIT

“Saya protes, ini tidak bisa begitu. Kawan banyak simpati kepada saya,” kata Epyardi kepada wartawan, Jumat (11/12/2015).

Anggota Komisi V DPR ini mengaku sudah meminta penjelasan Djan Faridz terkait hal tersebut. Djan Faridz diklaim akan mengubah lagi sesuai komposisi semula. Bahkan, lanjut Epyardi, Djan Faridz mengira posisi Ketua Majelis Pakar lebih bagus dari Wakil Ketua Umum.

“Dia (Djan Faridz, red) tahu, tapi dia nggak ngerti, bahwa dia pikir saya di Majelis Pakar itu jauh lebih bagus daripada jadi Wakil Ketua Umum. Tapi saya nggak bisa kan pengurus harian. Nah, jadi mungkin ya, dia tahu apa nggak saya nggak ngerti,” urainya.

Epyardi mengaku tidak bisa menerima dirinya dipindah ke Majelis Pakar. Dia berharap dalam SK Menkumham nanti, dirinya tetap sebagai Wakil Ketua Umum. “Saya sekarang nyuruh orang, karena SK-nya belum keluar. Seharusnya nama saya langsung di bawah Djan Faridz,” tegas dia.

Dihubungi terpisah, Fernita Darwis terus mengelak. Dia mengaku tidak tahu perkembangan terkait pengajuan kepengurusan ke Menkumham. “Nggak tahu saya ada perubahan, nanti dicek kebenarannya. Kita cek sama-sama,” ujar Fernita singkat.

Ditanya nama Asmawati, Fernita mengaku tidak pernah mendengar aktif di PPP. Terkait posisinya yang digantikan Asmawati, lagi-lagi Fernita mengelak. “Saya sudah lama nggak ngikutin, nanti dicek lagi,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas