IPW Catat Terjadi 29 Teror Penembakan Sepanjang 2015
Teror penembakan khususnya yang dilakukan orang tak dikenal menjadi kejahatan menonjol di Indonesia sepanjang tahun 2015.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teror penembakan khsusnya yang dilakukan orang tak dikenal menjadi kejahatan menonjol di Indonesia sepanjang tahun 2015.
Banyaknya kasus penembakan ini menunjukkan bahwa peredaran senjata ilegal masih sangat marak di masyarakat dan pengawasan cukup lemah.
Indonesian Police Watch (IPW) mencatat, sepanjang 2015 terjadi 29 kasus
penembakan yang menewaskan 11 orang dan 12 luka.
"2014 hanya terjadi 18 kasus penembakan," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima tribunnews.com, Rabu (16/12/2015).
Dijelaskannya, sebagian besar sasaran penembakan gelap di sepanjang 2015 adalah manusia, mobil, rumah, dan perkantoran.
Sebanyak 15 kasus penembakan terjadi di jalanan, enam di rumah, dan sisanya di berbagai tempat.
Total sasaran penembakan ada 32 yang 27 di antaranya manusia.
Sisanya mobil, kantor, dan lainnya. Hanya sebagian kecil dari sasaran itu yang luput dari terjangan peluru pelaku.
Ironisnya, enam di antara korban adalah ibu rumah tangga, tiga Satpam, dua anggota TNI, bocah, dan lain-lain.
Teror penembakan pertama terjadi pada 1 Januari 2015.
Korbannya Hasnia (34) ibu rumah tangga yang tertembak di paha kanannya saat sedang
tidur di rumahnya di Makassar.
Kasus terakhir terjadi 13 Desember 2015.
Korbannya juga seorang ibu rumah tangga, AIsah (40) yang tewas akibat kepalanya ditembak pengendara bermotor di Kalideres, Jakarta Barat.
"Sebagian besar teror penembakan itu hingga saat ini belum berhasil diungkap Polri," kata Neta.