KSAL: Pembangunan Maritim Tak Akan Tercapai Jika Budaya Ditinggalkan
Rencana pemerintah menjadikan Indonesia poros maritim dunia harus mendapat dukungan semua pihak.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyebutkan, rencana pemerintah menjadikan Indonesia poros maritim dunia harus mendapat dukungan semua pihak.
"Ini ditempatkan jadi titik perhatian pertama. Bangunan ngga pakai pemikiran maritim, tak akan terwujud. Pembangunan maritim tak akan tercapai jika tidak menggunakan budaya maritim," kata Ade dalam acara seminar nasional TNI AL yang digelar oleh Staf Ahli KSAL di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (15/12/2015).
Menurutnya, beberapa kebijakan untuk maritim yang menjadi fokus utama pemerintah ialah, tol laut dan perlindungan sumber daya kelautan.
"Kalau ini sukses bisa berkembang jadi cara hidup. Identitasnya dan kemakmurannya melalui pengelolaan laut," kata Ade.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kejayaan laut Indonesia sudah ada sejak masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
"Kejayaan Sriwijaya dan Majapahit karena visi kenegaraannya adalah kejayaan di laut," katanya.
Budaya maritim Indonesia menurunya, memudar karena telah dikerdilkan pada masa penjajahan. Maka melalui seminar yang bertemakan 'Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia', ini dibahas soal upaya-upaya menuju kembali pada kejayaan maritim.