Pemerintah Dinilai Kurang Persiapkan Masyarakat Hadapi MEA
Pemerintah dinilai kurang dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dinilai kurang dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Direktur Utama LPP Radio Republik Indonesia (RRI), Rosarita Niken Widiastuti, menilai hal tersebut dapat terlihat dari sosialisasi pemerintah.
Era MEA yang akan dimulai beberapa pekan lagi, sudah diantisipasi dengan baik negara-negara tetangga.
Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan di Malaysia, Singapura dan Thailand, pemerintahannya menyembut MEA dengan sedemikian rupa, mulai dari infrastruktur, hingga sosialisasi besar-besaran.
"Informasi soal MEA masif sekali. Semua infrastruktur disiapkan, perngkat disiapkan, tenaga kerja disertifikasi, tukang batupun disertifikasi," ujarnya Dalam diskusi yang digelar di hotel Alia, Jakarta Pusat, Minggu (20/12/2015).
Sertifikasi tersebut memungkinkan mereka melindungi tukang batu lokal.
Sehingga bila ada tukang batu dari Indonesia yang lebih gigih dan jauh lebih trampil, tetap akan digaji lebih rendah bila tidak mengantongi sertifikasi.
Ia menilai bahwa kurangnya sosialisasi pemerintah, menyebabkan masyarakat yang kurang terinformasi, sehingga masyarakat menjadi seperti kurang siap menghadapi MEA.
"Mungkin karena informasi kurang, maka ada perasaan gamang, pesimis," ujarnya.
Padahal MEA merupakan peluang yang harus diantisipasi dengan baik, ukannya justru dijadikan ancaman yang tidak beralasan.
Negara lain telah melihat peluang tersebut, dan melakukan persiapan yang lebih baik dari Indonesia.