Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penanganan Din Minimi Contoh Keberhasilan Pendekatan Dialogis

Langkah Kepala BIN Sutiyoso menghadapi Din Minimi dan kelompoknya di Aceh diapresiasi.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Penanganan Din Minimi Contoh Keberhasilan Pendekatan Dialogis
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso memberi keterangan terkait penyerahan diri pimpinan kelompok bersenjata Nurdin Ismail alias Din Minini di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (29/12/2015) lalu. Sutiyoso menyebutkan, Din Minimi Cs bersedia turun gunung dan menyerahkan 15 pucuk senjata api dan amunisi, setelah pihaknya menyetujui perjanjian amnesti politik (bebas dari tuntutan hukum) 150 anggotanya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Langkah Kepala BIN Sutiyoso menghadapi Din Minimi dan kelompoknya di Aceh diapresiasi. Langkah "soft approach" ini dianggap menjadi antitesis dari pendekatan represif yang dilakukan aparat keamanan terhadap kelompok-kelompok pengacau keamanan di tanah air.

"Saya rasa pendekatan represif untuk penyelesaian persoalan yang terjadi selama ini tidak selalu terbukti dengan menurunnya angka tindak kekerasan itu sendiri," kata pengamat masalah pertahanan, Jaleswari Pramowardhani, Senin, (3/1/2016).

Menurutnya, imbauan Presiden Jokowi untuk selalu mengedepankan proses dialog damai dalam menghadapi berbagai persoalan penting untuk dicoba.

Kasus penanganan Din Minimi, lanjut Jaleswari, adalah salah satu contoh kelebihan dan keberhasilan dari pendekatan dialogis.

Ia menambahkan, dialog damai merupakan cara atau metode untuk menyelesaikan masalah perlu ditularkan ke daerah konflik lainnya.

"Namun proses hukum yang adil juga menjadi bagian dari semangat dialog itu jika ada unsur pidananya," papar Jaleswari.

Peneliti senior di LIPI ini mengakui adanya sikap pro dan kontra di masyarakat menyikapi langkah dialogis yang dilakukan Kepala BIN. Namun, lanjutnya, pro dan kontra itu baik untuk menjadi diskusi di ranah publik.

Berita Rekomendasi

Dengan demikian, bangsa iIndonesia lambat laun akan terampil dalam mendialogkan problem-problem yang sulit untuk didamaikan selama ini.

"Kasus Din Minimi adalah sebuah pintu masuk yang bagus. Tentu ini bukan proses yang mudah. Tapi kita harus berani menghadapinya," pungkas Jaleswari.

Sebelumnya, pemimpin kelompok bersenjata Aceh Nurdin Ismail alias Din Minimi beserta kelompoknya menyerahkan diri ke Kepala BIN Sutoyoso.

Penyerahan diri itu terjadi setelah Sutiyoso berdialog dengan mereka.

Kasus penanganan Din Minimi, kata Jaleswari, adalah salah satu contoh kelebihan dan keberhasilan dari pendekatan dialogis.

Metode dialogis perlu ditularkan ke daerah konflik lainnya meskipun proses hukum yang adil juga menjadi bagian dari semangat dialog itu jika ada unsur pidananya. "Kasus Din Minimi menjadi pintu masuk yang bagus," kata Jaleswari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas