Surat Terbuka Ini Bikin Anak Pertama Jokowi Dibilang Pencitraan hingga Disebut 'Manusia Langka'
Sebuah surat terbuka 'sindiran' untuk Gibran Rakabuming putra pertama Presiden Jokowi menjadi viral dan tersebar dengan cepat di media sosial.
Penulis: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah surat terbuka 'sindiran' untuk Gibran Rakabuming putra pertama Presiden Jokowi menjadi viral dan tersebar dengan cepat di media sosial.
Surat terbuka tersebut ditulis oleh Ryo Kusumo melalui Kompasiana sebuah blog jurnalis Kompas yang bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media).
Melalui Kompasiana siapa saja dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.
Akun Ryo Kusumo yang sudah terverifikasi menulis 'sindiran' untuk Gibran Rakabuming pada Sabtu (2/1/2016) dan hingga Senin (4/1/2016) tautan berisi 'sindiran' ini masih jadi favorit dan menyebar demikian cepat.
Tulisan itu sekilas berisi 'sindiran' yang mewakili haters dan pemilik usaha kafe, namun tampaknya tulisan ini justru sebuah pujian dan mendapat sambutan dari netizen.
berikut cuplikannya:
Dear Gibran
Surat saya ini sekaligus mewakili hati dan perasaan para haters di dunia maya kepada anda, Gibran Rakabuming Raka atas sikap anda sebagai anak penguasa negeri Indonesia Raya tercinta, anak seorang pemimpin bangsa yang teramat besar dan kaya ini.
Mumpung 2016 masih berjalan dua hari, semoga surat ini mengingatkan anda. Surat ini adalah surat yang mewakili kekecewaan para pengusaha katering, para pengusaha martabak, para pengusaha kafe yang merasa tersaingi oleh anda.
Anda kan anak Presiden, seharusnya anda lebih cocok ada di deretan pemegang saham BUMN, deretan pemegang saham Indofood, Astra, berkolaborasi dengan pengusaha Singapura, atau tentunya duduk bersama dengan para Emir Kerajaan Arab untuk membahas proyek Petrochemical di Indonesia, dengan saham terbesar adalah trah keluarga anda.
Anda seharusnya ada di Dubai atau London, membahas bagaimana caranya agar Indonesia bisa membeli minyak dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga selangit kepada rakyat.
Anda dan istri seharusnya sedang duduk hepi-hepi dengan Mister Riza Chalid disana, ketawa-ketiwi, nge-wine, yang ujung-ujungnya membuat perusahaan tandingan Petral (Petral jilid II)........
Selengkapnya Anda bisa klik tautan ini.
Tautan berisi link tulisan ini menyebar di berbagai media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.