Ketua BEM UNJ Dipecat Rektor: Semoga Kesewenang-wenangan Tidak Menimpa Mahasiswa Lain
Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ronny Setiawan tidak menyangka akan dipecat dari statusnya sebagai mahasiswa.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ronny Setiawan tidak menyangka akan dipecat dari statusnya sebagai mahasiswa.
Ronny pun menolak pemecatan tersebut dan terus melakukan upaya untuk kembali mendapatkan haknya sebagai mahasiswa UNJ.
Surat pemecatan Ronny dibacakan langsung oleh Dekan FMIP UNJ pada 5 Januari 2016 di Gedung MIPA, UNJ.
Sedianya, dalam surat undangan yang diterima Ronny pada 4 Januari yang dipanggil adalah orangtua Ronny.
Lantaran kondisi orangtua Ronny yang juga Ketua BEM UNJ sedang sakit, maka diwakili kakaknya, Ricky Adrian.
Berikut penjelasan Ronny perihal pemecatannya melalui tulisan di laman facebook pribadinya:
Bismillah...
4 Januari 2016 kurang lebih pukul 16.30, tepat ketika saya sedang berada di rumah, saya mendengar ada seorang yang mengetuk pintu rumah saya.
Saya buka pagar rumah, saya melihat orang yang sangat saya kenal dan begitu akrab dengan saya, yaitu Pak Sunaryo, kasubag perkap MIPA UNJ.
Ternyata maksud kedatangan beliau sore itu untuk mengantar surat dari Dekan Fakultas MIPA.
Isi surat tersebut adalah panggilan untuk bapak/ibu saya agar dapat hadir ke ruang dekan FMIPA pada hari selasa 5 januari 2016 pukul 09.00 WIB.
Dalam surat itu tidak dituliskan maksud dan tujuan pemanggilan.
Akhirnya, mengingat kondisi orang tua saya yang sedang sakit, diputuskan yang menghadiri undangan besok abang saya Ricky Adrian.
Selasa 5 Januari 2016,kurang lebih pukul 9.10 kami sampai di Kampus MIPA dan langsung menuju ruang dekan.
Sesampainya di ruang Dekan saya disambut dengan senyum oleh Bu Pinta, Bu Yuni, Bu yayuk dan Bu fatihah, orang-orang tua saya di FMIPA.