Indonesia Dapat Pengakuan Internasional jaga Perdamaian Dunia
Misi Perdamaian PBB di Kongo dinamakan Monusco (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratiqu
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Langkah Indonesia ikut serta dalam perdamaian dunia sesuai Pembukaan UUD 1945, mendasari pasukan TNI terjun dalam berbagai misi perdamaian dunia seperti di Lebanon, Kongo, bencana di Haiti, misi Darfur, dan negara lain di penjuru dunia.
Kongo (Democratic Republic of the Congo) merupakan salah satu negara konflik terbesar di Afrika yang berlangsung sejak tahun 1965. Konflik berkepanjangan di negara ini terjadi antara pemerintah dengan milisi-milisi yang membentuk dirinya sendiri. Perang disana terkadang didukung dan diintevensi dari negara-negara tetangganya oleh karena kepentingan tertentu.
Salah satu badan dunia yaitu PBB menangani dan menjalankan misi perdamaian di Kongo. Misi Perdamaian PBB di Kongo dinamakan Monusco (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo).
"Sudah lebih dari 20 tahun PBB bekerja sama berbagai negara termasuk Indonesia mengatasi konflik di Kongo. Raport penanganan misi Indonesia dari tahun ke tahun dinilai sangat baik, dan diakui oleh masyarakat, Pemerintah Kongo dan Markas Besar PBB di New York," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjend Tatang Sulaiman, di Jakarta, Minggu (10/1/2016).
Menurutnya, dibalik keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan misi perdamaian, TNI adalah garda terdepan dalam pelaksanaan misi-misi perdamaian di PBB.
"Karena keberhasilan tersebut, hampir setiap tahunnya Indonesia mengirimkan satu satuan setingkat Kompi atas kesepakatan bersama PBB untuk melaksanakan misi perdamaian di Kongo. Kompi yang dikirim ke Kongo adalah Kompi Zeni TNI dengan Major Task (Tugas Utama) yaitu tugas di bidang tehnik Zeni, yaitu membuat jalan, pemeliharaan lapangan terbang, dan Qick Task atau tugas-tugas yang lebih ringan dan cepat yang lain," kata Tatang.
Hasil yang memuaskan dari Major Task dan Quick Task inilah yang menjadi indikator keberhasilan misi, ditambah dengan hubungan yang baik dengan masyarakat dan pemerintah setempat yang dipupuk dengan program Cimic (Civil Military Coordination).
Sementara itu pada akhir tahun 2015, sudah dibentuk Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-M/Monusco untuk melaksanakan misi perdamaian di Kongo. Kontingen Zeni TNI ini berjumlah 175 orang prajurit mayoritas berasal dari Yonzipur 8/SMG, sisanya beberapa personel dari berbagai satuan di Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Kontingen ini sudah berlatih selama satu bulan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul Bogor, dan dalam waktu dekat akan menggantikan kontingen Kompi Zeni TNI Konga XX-L yang saat ini berada di Kongo.