Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malu dengan Barat, FIPS Galang Dana untuk Pengungsi Suriah

Forum Indonesia Peduli Syam–Suriah (FIPS) menjadi payung bagi sejumlah LSM yang kerap memberi bantuan bagi masyarakat Islam di Bumi Syam.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Malu dengan Barat, FIPS Galang Dana untuk Pengungsi Suriah
The Guardian/Ministry of Defence/SAC Laura Wing
Sejumlah pengungsi tiba di pangkalan militer Inggris di Akrotiri, Siprus, setelah menumpang dua kapal kayu, Rabu (21/10/2015). (The Guardian/Ministry of Defence/SAC Laura Wing) 

Pengalangan dana ini berbentuk gala dinner dan akan ada beberapa lelang barang-barang kesayangan dari tokoh nasional yang hasilnya langsung akan disalurkan.

“Kita undang politisi, artis dan tokoh masyarakat, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla,” kata Yura Suharsyah, panitia penggalangan dana.

Sebagaimana diketahui, Suriah dilanda konflik berdarah sejak 2011 yang mengakibatkan korban jiwa dan jumlah pengungsi kian meningkat.

Menurut data UNHCR sejak 2011 hingga Agustus 2015 jumlah pengungsi Suriah di kamp pengungsian maupun yang terlunta-lunta di berbagai negara mencapai lebih dari 4,09 juta jiwa.

Di saat yang sama, mereka harus berhadapan dengan musim dingin.

Bantuan berupa obat-obatan, selimut, pakaian hangat dan makanan sangat dibutuhkan untuk mempertahankan hidup di tengah cuaca dingin yang mematikan.

Ustad Bachtiar menegaskan bahwa aksi penggalangan dana ini bertujuan untuk meringan penderitaan rakyat Suriah.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, aksi solidaritas peduli Suriah ini dengan berbagai program yang dijalankan merupakan salah satu langkah untuk kembali mempersatukan umat Islam dari keterpecahbelahan sebagai dampak dari krisis kemanusiaan di Suriah.

“Krisis itu memang menimbulkan keterpecahbelahan umat Islam. Ini merupakan penyakit terbesar umat Islam di dunia dan khususnya di Indonesia,” ujarnya.

Karena itu, Ustaz Bachtiar yakin, selalu optimis dan berani bangkit kembali untuk lebih sabar, siap bekerja, melayani, dan berbuat apa saja yang bisa diberikan dalam mengupayakan persatuan itu.

“Penyakit terbesar umat Islam memang tidak bersatu, tapi yang lebih bahaya adalah putus ada untuk bersatu,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas