Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Sindir Menteri Rini di depan Jokowi-JK

"Berbeda dengan yang terjadi saat ini. BUMN hanya diperlakukan seperti korporasi swasta," tambah Megawati.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Megawati Sindir Menteri Rini di depan Jokowi-JK
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Presiden terpilih, Joko Widodo (dua kiri) berbincang dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri (dua kanan) dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Puan Maharani (kiri) serta Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Marina Convention Center (MCC), Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9/2014). Rakernas yang dihadiri presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) serta sejumlah ketua partai koalisi ini mengusung tema Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Simpul perekonomian yang vital dan menguasai hajat hidup orang banyak, seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

Namun menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri hal itu tidak tercermin dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini.

Megawati, dalam pidato politiknya di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP mengingatkan bahwa BUMN seharusnya mengacu pada apa yang diamanatkan Undang-Undang Dasar (1945), tentang kesejahteraan rakyat.

"Karena itulah mengapa BUMN memiliki fungsi dan menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," kata Megawati di Jakarta International Expo (JIE), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2015),

"Berbeda dengan yang terjadi saat ini. BUMN hanya diperlakukan seperti korporasi swasta," tambah Megawati.

Ia mengkritik BUMN yang lebih mengedepankan sistem perusahaan swasta dimana hanya berorientasi keuntungan.

BERITA TERKAIT

Di acara yang juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla itu, Megawati mengingatkan bahwa partai yang dipimpinnya memberi perhatian khusus terhadap BUMN.

"PDI Perjuangan, memberikan perhatian khusus guna meluruskan politik ekonomi BUMN melalui perubahan Undang-undang tentang BUMN," ucapnya.

"Demikian halnya, ketika DPR RI memutuskan untuk menggunakan hak dewan, melalui pembentukan Pansus Angket Pelindo II," tambah dia.

Pansus Pelindo II dikatakannya merupakan kepanitiaan di DPR yang membahas soal dugaan korupsi yang terjadi di PT Pelindo II.

Pansus yang diketuai kader PDIP, Rieke Dyah Pitalola itu, merekomendasikan agar Dirut PT.Pelindo II, Richard Joost Lino, dan Menteri BUMN, Rini Soemarno diberhentikan.

Belakangan Lino ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Rini akhirnya mengumumkan, bahwa Lino sudah dicopot dari jabatannya di Pelindo II.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas