Soal MEA, Jokowi: Wong Mereka Takut Kepada Kita
Presiden Joko Widodo mengingatkan era kompetisi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah di depan mata.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
![Soal MEA, Jokowi: Wong Mereka Takut Kepada Kita](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi_20160110_143303.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan era kompetisi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah di depan mata.
Hal itu disampaikan Jokowi saat Pidato Pembukaan Rakernas I PDIP di Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/1/2016).
"Persaingan kompetisi di depan mata kita, negara lain juga takut, karena kejadiannya sulit diprediksi," kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengatakan telah bertemu dengan kepala negara tetangga. Kepala Negara tetangga mengaku takut dengan produk Indonesia yang akan membanjiri negara mereka.
Mereka juga khawatir Sumber Daya Manusia Indonesia membanjiri negara-negara Asean.
"Karena tidak bisa dihambat lagi, kalau ada masih takut khawatir, Wong mereka takut kepada kita, kenapa kita ikut-ikutan takut seperti mereka, harusnya kita percaya diri," ujarnya.
Meskipun, Jokowi mengetahui masih banyak yang diperbaiki dan dibenahi.
Tetapi, Jokowi yakin Indonesia mampu bersaing dengan negara Asean.
"Oleh sebab itu tidak ada kata lain kita semuanya atas bawah, pusat daerah bekerja keras membenahi, apa yang masih kurang dan benahi," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menyinggung MES.
Negara-negara ASEAN memasuki babak baru dalam hubungan ekonomi.
Pemberlakuan MEA melalui proses panjang yang diawali dengan penandatangan Declaration Of ASEAN Concord II di Bali pada bulan Oktober 2003.
"Sedangkan MEA sendiri merupakan pilar pertama dari tiga pilar yang tertuang dalam ASEAN vision 2020. Dua pilar lainnya yakni: ASEAN Political-Security Community, dan ASEAN Sosio-Cultural Community," katanya.
Pada perkembangannya, kata Megawati, MEA ternyata tidak hanya melibatkan negara-negara ASEAN.
Ada enam Negara lain yang ikut bergabung dalam MEA, yakni Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, India dan Cina.
"Mampukah kita bersaing dengan Negara-negara tersebut? Ini jelas merupakan tantangan tersendiri bagi kita sebagai bangsa," ucapnya.
"Kita tidak perlu takut. Kewaspadaan tetaplah diperlukan. Kita harus mempersiapkan sumber daya manusia yang ada, guna menjawab tantangan liberalisasi terkait dengan arus bebas tenaga kerja terampil," imbuh dia.