Dituding Teroris, Ustaz Zaitun Somasi TV Nasional
Hari ini juga, kami akan layangkan surat resmi ke stasiun televisi itu, dan ke KPI serta Dewan Pers.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lantaran organisasi yang dipimpinnya yakni Wahdah Islamiyan diberitakan terlibat jaringan terorisme di Indonesia, Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ustaz Zaitun Rasmin melayangkan somasi ke sebuah stasiun televisi swasta.
Menurut Zaitun selain melayangkan somasi, dia juga akan melayangkan pengaduan ke Dewan Pers serta Komisi Pernyiaran Indonesia (KPI).
"Hari ini juga, kami akan layangkan surat resmi ke stasiun televisi itu, dan ke KPI serta Dewan Pers. Saya sudah tunjuk kuasa hukum saja, bang Eggi Sudjana," tegas Zaitun usai menyampaikan klarifikasi bantahan dirinya terlibat terorisme, Senin (11/1/2016) di Pulau Dua, Jakarta Pusat.
Klarifikasi itu dihadiri pula oleh banyak tokoh islam seperti Hidayat Nur Wahid, Adyaksa Daud, Ustad Yusuf Mansur, Eggi Sudjana dan banyak tokoh-tokoh lainnya.
"Kami sudah klarifikasi itu tidak benar, dan bisa jadi fitnah serta pencemaran nama baik. Kami tuntut media nasional ini meralat pemberitaan dalam waktu 2x24 jam setelah somasi diterima," ungkapnya.
Selain itu ia juga meminta dirinya diberikan kesempatan untuk meluruskan pemberitaan melalui siaran live.
Serta meminta televisi swasta itu meminta maaf selama tiga hari berturut-turut.
Lebih lanjut, kuasa hukum yang ditunjuk Zaitun yakni Eggi Sudjana menambahkan nantinya apabila upaya somasi tidak dihiraukan, maka barulah ditempuh upaya hukum.
"Kalau somasi tidak dilakukan, ya kami akan tempuh langkah selanjutnya. Kami akan melapor ke Mabes Polri," tegas Eggi.
Sebelumnya di kesempatan yang sama, Zaitun menegaskan dirinya bukanlah teroris seperti yang diberitakan di media itu pada 3 Januari 2016 lalu.
Di tayangan itu, muncul tulisan menyatakan organisasi yang dipimpin Zaitun yakni Wahdah Islamiyan, disebut sebagai salah satu organisasi yang masuk daftar Jaringan Teroris di indonesia.
Menurutnya pernyataan itu adalah fitnah dan sangat melukai hati dirinya pribadi serta bagi para anggota Wahdah Islamiyan.
"Kami sedih dengan keadaan ini, sesama anak bangsa harus berhadapan seperti ini. Tapi memang yang tidak betul itu harus diluruskan dan yang bisa merugikan harus dipulihkan. Saya secara pribadi sudah biasa dengan tuduhan miring, paling bersabar karena itu biasa terjadi di lapangan dakwah," ujar Zaitun.