Bicara Soal Ketuhanan, Pimpinan Gafatar Sandingkan Indonesia dengan Israel
Dalam tulisannya, Mahful menyebut banyak soal "karakter ke-Tuhan-an".
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Gerakan Fajar Nusantara dinyatakan sebagai ormas terlarang oleh Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Telaah dari Ditjen kami, kalau arahnya seperti itu, itu sudah terlarang. Banyak korban," kata Tjahjo, Selasa (12/1/2016).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan ormas ini menyesatkan. Sementara Mabes Polri melalui Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, Selasa (12/1/2016) di Mabes Polri mengatakan organisasi ini berbahaya.
Apa sebenarnya visi dan misi dari ormas ini ?
Dalam website resmi gafatar.org yang masih diakses Tribunnews.com, Selasa (12/1/2016), malam disebutkan bahwa visi ormas ini adalah "Terwujudnya tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang damai sejahtera, beradab, berkeadilan dan bermartabat di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyatuan nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan kualitas ilmu dan intelektualitas, serta pemahaman dan pengamalan nilai-nilai universal agar menjadi rahmat bagi semesta alam".
Sementara misinya adalah "Memperkuat solidaritas, kebersamaan, persatuan, dan kesatuan khususnya antar sesama elemen bangsa Indonesia serta dunia pada umumnya. Selain itu, juga memupuk saling pengertian dan kerja sama antar sesama lembaga yang memiliki kepedulian dan perhatian terhadap upaya perdamaian dan kesejahteraan dunia."
Pada bagian lain, Ketua Umum Gafatar, Mahful M Tumanurung, menyampaikan pendapatnya soal visi dan misi ormas itu.
Dalam tulisannya, Mahful menyebut banyak soal "karakter ke-Tuhan-an".
"Tidak pernah ada burung yang membuka les untuk terbang. Tak ada planet mengikuti sekolah berevolusi mengelilingi Matahari. Begitupula pada manusia, tidak memerlukan universitas untuk mencintai lawan jenis."
"Tetapi karakter itu telah ada terbawa semenjak lahir dan bekerja pada saatnya. Karakter itulah yang disebut dalam istilah psychology sebagai “Instinctive Behaviour”, atau perilaku yg berdasarkan instink. Instink dilengkapi oleh Tuhan sebagai sang Maha Pencipta pada benda yang diciptakannya," ujar Mahful.
Tulisan selengkapnya soal visi ketuhanan Mahful bisa diakses di sini : Ketua Umum Gafatar Jelaskan Pemahaman soal Tuhan
Yang menarik, Mahful menyandingkan Israel dengan Indonesia soal ketuhanan.
"Bangsa kita memiliki sila yang pertama dalam Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. sebuah sila yang menjadi dasar berdirinya negara ini."
"Dan di dunia, hanya ada 2 bangsa yang menyandarkan Ketuhanan sebagai dasar negaranya, yaitu Indonesia dan Israel," kata Mahful.
"Para pendiri bangsa telah menyadari bahwa Ketuhanan adalah karakter yang dapat mengangkat bangsa ini menuju kejayaan dunia. Bahkan Soekarno berseru bahwa bangsa inj akan menjadi Mercusuar Dunia. Artinya sebagai bangsa yang menjadi pemandu bangs-bangsa lain di dunia ini kepada perdamaian. Mereka menyadari bahwa cita-cita besar itu dapat dicapai jika bangsa ini menjadikan karakter Tuhan sebagai satu-satunya jembatan menujunya,' dia menambahkan.