Kasus Kematian Mirna Terkait Persaingan Usaha Kafe ?
Ada daftar tunggu panjang untuk para pengusaha yang hendak menaruh gerai makanan mereka di lokasi strategis itu
Penyewaan dilakukan mulai dari kontrak selama 3 tahun atau 5 tahun.
Pembayaran awal dimulai dari 20 persen, baru kemudian berikutnya dibayarkan 80 persennya.
Kemudian masih ada pula biaya tambahan lain setiap bulannya.
Kriminolog, Arthur Josias Simon mengatakan, polisi mesti mendalami segala kemungkinan.
"Termasuk, soal persaingan usaha juga harus didalami," kata Arthur ketika dihubungi siang tadi.
Sampai saat ini, polisi belum menentukan apakah kasus Mirna pembunuhan atau bukan.
Polisi masih menunggu hasil Puslabfor untuk menentukan itu.
Dikabarkan, hasil analisa Puslabfor sudah keluar terkait sampel hati, empedu, lambung, serta kopi yang diminum Mirna, pagi tadi.
Namun polisi belum mengumumkannya ke media.
Dalam kasus ini diketahui CCTV di Olivier Cafe tak banyak membantu.
Rekaman CCTV itu tak bisa mereka jelas lihat apa yang dilakukan Siska (Jessica)-rekan Mirna yang memesankan minum 40 menit sebelum Mirna datang.
Sebelumnya, Mirna tewas di kafe itu pada Rabu (6/1/2016).
Rekannya bernama Siska yang membelikan es kopi Vietnam berbau aneh yang kemudian diminum Mirna, lalu tewas usai menenggaknya.
Mirna tewas, sesaat usai menyeruput kopi itu. Dia pun sempat mengalami kejang-kejang seperti yang kerap dialami korban keracunan Sianida, lalu tewas sekitar 40 menit usai kejang-kejang itu. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)