Diduga Gabung Gafatar, Rani Sudah Setengah Tahun Kerjakan Tugas Kuliah tapi Tak Pulang-pulang
Masra'ah kini hanya bisa memandangi foto anak gadisnya Rani Ayunia Pradini Putri (19), mahasiswi Universitas Mataram yang diduga bergabung Gafatar
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Mataram - Masra'ah kini hanya bisa memandangi foto anak gadisnya Rani Ayunia Pradini Putri (19), mahasiswi Universitas Mataram (Unram), yang diduga bergabung kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Menurut Hanafi, ayah Rani, anaknya menghilang sejak 25 Mei 2015. Ketika itu Rani berpamitan untuk mengerjakan tugas kuliah di rumah salah satu kawannya.
Rani minta diantar oleh ayahnya ke kampus karena tidak membawa sepeda motor. Rani pun lalu berpamitan kepada ayahnya untuk menginap dan mengerjakan tugas kuliah.
Namun hingga keesokan harinya, Rani tak kunjung pulang. Hanafi lalu menghubungi Rani untuk menanyakan keberadaannya.
Alumni SMAN 5 Mataram ini, mengaku berada di Gili Nanggu untuk menemani salah satu kawan dari Surabaya yang sedang berlibur bersama orangtuanya.
"Besoknya lagi saya hubungi, katanya masih di Gili Nanggu. Dia bilang 'jangan khawatir saya baik-baik saja, secepatnya saya akan pulang'. Dari sana saya mulai curiga," kata Hanafi.
Sejak hari itu, nomor ponsel Rani sulit dihubungi. Hanafi pun lalu menuju Unram untuk menanyakan keberadaan Rani pada teman-temannya di kampus. Namun hasilnya nihil.
Seminggu kemudian salah satu teman kuliah Rani memberi tahu bahwa Rani mengirimkan foto. Dalam foto tersebut, Rani tampak sedang berada di Surabaya.
Hanafi pun langsung melaporkan hal ini ke Polsek Senggigi. "Saya mempertanyakan lagi setelah seminggu. Tapi polisi bilang tidak bisa karena Rani ada di Surabaya. Sampai sekarang tidak ada informasi," kata dia.
Kabar keberadaan Rani kembali terdengar setelah salah satu kerabatnya bertemu seseorang yang mirip dengan Rani di sebuah kapal. Rani tampak turun di Pelabuhan Sape, Bima, NTB, dengan pengawalan.
Hanafi menduga, Rani ikut dalam kelompok Gafatar. Sebab sebelum meninggalkan rumah, mahasiswi semester 3 Jurusan Akutansi di Unram tersebut diduga sempat aktif dalam organisasi Gafatar.
Hanafi menuturkan, selain buku dan tabloid tentang Gafatar, Rani juga menyimpan kuitansi sebagai bukti setoran iuran yang diduga untuk kelompok Gafatar.
Keluarga berharap, kepolisian segera menangani kasus ini. Hanafi dan Masra'ah berharap putrinya bisa kembali ke rumah secepatnya dan berkumpul bersama keluarga.
"Maunya cepat pulang biar cepat kumpul. Keluarga sudah rindu. Mudah-mudahan Rani ingat sama orangtuanya, cepat pulang," ungkap Masra'ah.
Kontributor Mataram, Karnia Septia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.