Empat Orang Diduga Pelaku Sempat Saling Tembak di Starbucks Coffee, Tiga Orang Tewas
Jantung Hari Subagyo (62) masih berdetak kencang beberapa saat terjadi ledakan di pos polisi depan gedung Menara Sarinah.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
Ia melihat pria dengan pistol FN itu menembak ke arah pria warga negara asing yang baru saja bangkit dari tempat duduknya.
"Sampai sekarang saya masih bingung dan nggak habis pikir, nggak menyangka, kok bule itu ditembak juga. Padahal, tadinya mereka saling tembak, terus bule itu bukan kelompok mereka ditembak juga. Saya inget betul yang nembak itu megang beceng perak berkilau," tuturnya.
Hari terperanjat menyaksikan aksi saling tembak plus penembakan warga negara asing atau bule di depan matanya itu.
Ia bangkit dan segera berlari ke sisi kanan gerai Starbucks Coffee untuk menyelamatkan diri.
Demikian juga dengan satpam dan seorang perempuan yang sebelumnya duduk di sampingnya di tepian kolam.
Saat mengayunkan kakinya untuk menyelamatkan diri itu, Hari masih sempat melihat seseorang melempat granat di sisi kanan tepi kolam.
Tak lama kemudian seorang polisi berseragam Polantas justru meloncati pagar pembatas menuju ke dalam area parkir pengunjung depan gerai Starbucks Coffee.
Begitu Hari menoleh, tiba-tiba ia melihat seorang pria lainnya menembak polisi tersebut hingga tersungkur dan tak bergerak di aspal parkiran.
"Polisi itu kena tembak di perutnya dan langsung jatuh," ujarnya.
Tak hanya itu, pria tersebut juga kembali menembak bule yang diduga warga negara Belanda yang sebelumnya telah ditembak oleh rekannya.
"Setelah polisi itu ambruk, orang itu nembak bule yang tadi sudah ditembak. Bule itu ditembak lagi waktu dievakuasi sama satpam sini," bebernya.
Puluhan pegawai dan pengunjung Starbucks Coffee keluar gedung dan berhamburan menyelamatkan diri setelah beberapa polisi lainnya mendekati lokasi.
"Saat itu saya dengar teriakan dari polisi lainnya. Awas, ada bom, awas ada peluru, awas ada peluru. Lalu, pegawai dan pengunjung pada keluar lari mencar kemana-mana menyelamatkan diri," ujarnya.
Teriakan peringatan dari polisi bukan omong kosong. Karena dari Hari kembali mendengar dua kali ledakan dari Starbucks Coffee saat ia berlindung di balik mesin ATM dekat Starbucks Coffee.
Diduga ledakan yang didengar oleh Hari itu bersumber dari ledakan bom bunuh diri dari tas yang dibawa oleh pria yang terlibat saling tembak dengan tiga rekannya dan si bule.
"Pas saya balik lagi ke sini (Starbucks Coffee) tahu-tahu kaca-kaca dan internet Starbucks-nya sudah hancur," ujarpria asal Surabaya, Jawa Timur itu.