Tukang Urut di Cirebon Ditangkap, Polisi Temukan Bendera ISIS dan Sangkur
Sehari-harinya, Cunaedi bekerja sebagai tukang urut dan bekam
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan membenarkan adanya penggerebekan terduga teroris di Cirebon, Jawa Barat yang masih terkait teror bom di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) kemarin.
Dibeberkan Anton, penggerebekan dilakukan pukul 09.30 WIB di kediaman Junaedi, Desa Orimalang, Kec Jamblang, Kabupaten Cirebon.
Sementara yang ditangkap yakni Cunaedi bin Darba (42).
Sehari-harinya, Cunaedi bekerja sebagai tukang urut dan bekam.
Saat ini Cunaedi sudah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan dan pengembangan.
Selain mengamankan Cunaedi, Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti yakni bendera ISIS, buku Rekening BCA, satu bilah samurai, satu bilah sangkur.
Ada pula buku Baiat, dua senapan angin, tiga baterai, satu buah sepatu PDL hitam kulit jeruk dan dua kaleng kosong bekas minuman.
"Yang di Cirebon itu masih terkait Thamrin, barang buktinya ada bendera ISIS. Ini masih dalam jaringan kelompok Solo," tegas Anton di Mabes Polri.
Lebih lanjut, mengenai adanya penggerebekan di Depok, Jawa Barat, jenderal bintang dua ini menegaskan itu tidak terkait peristiwa teror Sarinah.
"Di Depok bukan penangkapan terorisme, tapi pengancaman terhadap Polres Depok, tidak ada kaitannya dengan di Thamrin," bebernya.